Page 380 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 380

cayaan (belief system machine). Berdasarkan dua kemampuan otak ini,
              meskipun riset-riset masih terus dilakukan untuk memastikan secara
              lebih rinci, saya berpendapat bahwa keimanan pada Tuhan—terlepas
              dari Anda menganut satu agama atau tidak—adalah strategi kognitif
              yang berkembang selama evolusi otak manusia untuk mengelola kece-
              masan karena ketidakpastian masa depan.


              Ketidakpastian adalah Sumber Kecemasan
              Mana yang Anda pilih, mendapatkan 1 juta rupiah hari ini atau 3 juta
              rupiah 30 hari nanti? Saya pernah mengajukan pertanyaan ini pada 20
              orang mahasiswa. Setelah menyingkirkan variabel pengganggu seperti
              punya banyak uang, kepribadian impulsif dan kebutuhan mendesak,
              16 di antara mereka memilih untuk mendapatkan uang 1 juta pada
              hari ini. Mengapa mereka memilih 1 juta?
                  Di lain waktu, saya mengamati ekspresi wajah terkait penggu-
              naan kata semoga dan insyaallah. Secara intuitif, saya sering mendapati
                perubahan wajah yang tampaknya wajah kecewa (atau sedikit kecewa)
              ketika dua kata ini disebutkan oleh lawan bicara terkait macam-macam
              perjanjian (misalnya, apakah esok kita jadi bertemu? Atau apakah pin-
                                           846
              jamanmu akan segera kau lunasi?).  Mengapa (tersirat) wajah kecewa
              terhadap dua kata itu?
                  Dua pertanyaan itu memiliki satu jawaban: secara intuitif manusia
              membutuhkan kepastian. Alih-alih menunggu 3 juta dalam 30 hari
              ke depan yang mungkin saja tidak akan pernah terjadi atau tidak pasti
              jauh lebih baik mengambil 1 juta pada hari ini yang memang sudah
              pasti meskipun jumlahnya lebih sedikit. Begitu juga disiratkan dari
              kata semoga dan insyaallah. Ada sejumlah orang yang merasakan ada
              ketidakpastian dalam perjanjian itu. Lawan bicara merasakan si pem-
              buat janji tidak dapat memastikan dengan tepat apa yang disampaikan- Buku ini tidak diperjualbelikan.


              846  Studi observasional sedang dilakukan untuk memastikan hubungan ekspresi
                wajah, kata dan psikologi ketidakpastian. Kata ‘insya Allah’ adalah kata yang
                dianjurkan kepada setiap muslim untuk memakainya terkait rencana atau per-
                jajian. Kata itu berarti ‘jika Allah menghendaki’. Studi observasional ini tidak
                memasalahkan kata itu sendiri, tetapi bagaimana efek kata itu terhadap kondisi
                psikologi seseorang.


                                                                Belief  361
   375   376   377   378   379   380   381   382   383   384   385