Page 382 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 382

Anda sedikit lebih tenang. Gejala fisiologis tersebut adalah manifestasi
              ketakutan dan kecemasan Anda. Kecemasan adaptif ini muncul kare-
              na ada ketidakpastian tentang “saya sakit apa sebenarnya?”. Perasaan
              subjektif Anda (rasa cemas itu) hadir karena ketidakpastian penyakit
              ini. Ketidak pastian hadir karena Anda sadar bahwa Anda tidak tahu.
              Jadi, datang ke rumah sakit dan menemui dokter adalah cara Anda
              ‘membayar’ ketidakpastian (penyakit) itu untuk mengurangi ketakut-
              an. Kesadaran bahwa Anda tidak tahu (penyakit itu) yang membawa
              Anda ke dokter. Setelah ‘membayar’ ketidakpastian ini, ketakutan dan
              kecemasan Anda akan berkurang dan mungkin akan berganti dengan
              kecemasan lain, misalnya, bagaimana selanjutnya penyakit ini. 849
                  Ketidakpastian penyakit dan kecemasan ini bahkan dapat menjadi
                                                         850
              penduga (prediktor) signifikan dari kualitas hidup.  Dalam beberapa
              kasus, ada ketidakpastian yang justru menyenangkan. Anda menonton
              film atau membaca novel yang hasil akhirnya tak bisa diduga mem-
              buat kesenangan justru bertambah dan begitu hasil akhir bisa diduga
              rasa senang akan menurun. Ambil contoh film-film spionase atau novel
              misteri yang penuh ketidakpastian akhir cerita. Menonton atau mem-
              baca novel jenis ini justru yang diburu adalah ketidakpastian. Makin
              tidak pasti, makin senang.
                  Sejumlah penelitian dengan menggunakan hewan pengerat
              menunjukkan bahwa organisme secara konsisten lebih suka guncangan
                                                                   851
              yang dapat diprediksi dan terkait dengan situasi yang dikenali , juga
              dengan peramalan (prediksi) dapat memperbaiki efek stres yang ditim-
              849  S Sheu, “Uncertainty and Anxiety in Patients with Initial Attack of Myocardial
                Infarction: The Effect of Coping Methods,” Hu li yan jiu = Nursing Research 9, no.
                2 (2001): 159–171. Lihat juga (1) Yang dkk., «Relationship between Uncertainty
                in Illness, Mood State and Coping Style in Patients with Temporomandibular
                Disorders,» International Journal of Nursing Sciences 2, no. 4 (2015): 361–365.
              850  Parker dkk., “Relationship between Illness Uncertainty, Anxiety, Fear of Progres- Buku ini tidak diperjualbelikan.
                sion and Quality of Life in Men with Favourable‐Risk Prostate Cancer Undergo-
                ing Active Surveillance,” BJU International 117, no. 3 (2016): 469–477.
              851  S. Mineka dan J. F. Kihlstrom, “Unpredictable and Uncontrollable Events: A New
                Perspective on Experimental Neurosis,” Journal of Abnormal Psychology 87, no.
                2 (1978): 256–271. Lihat juga (1) M. S. Fanselow, «Signaled Shock-Free Periods
                and Preference for Signaled Shock,» Journal of Experimental Psychology: Animal
                Behavior Processes 6, no. 1 (1980): 65–80. (2) S. Mineka dan R. W. Hendersen,
                «Controllability and Predictability in Acquired Motivation,» Annual Review of
                Psychology 36, (1985): 495–529.
                                                                Belief  363
   377   378   379   380   381   382   383   384   385   386   387