Page 387 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 387

konflik antara dua opsi positif (apakah saya harus makan makanan
            lezat A atau makanan lezat B?). Pada tingkat saraf, aktivasi BIS diiden-
            tifikasi sebagai respons theta hippocampal 7,7-Hz, didorong oleh akti-
            vitas di daerah septum. Menurut teori ini, hipokampus dan amigdala
            memainkan peranan kecemasan. Teori ini dikenal sebagai Behavioral
            Inhibition System Theory. 862
                Ketiga, kecemasan adalah antisipasi terhadap ketidakpastian yang
            berpeluang menjadi maladaptif. Kemampuan untuk menggunakan
            pengalaman masa lalu dan informasi masa kini untuk memprediksi
            masa depan memungkinkan manusia meningkatkan peluang hasil
            yang diinginkan, sembari menghindari atau menguatkan diri meng-
            hadapi (antisipasi) kesulitan di masa depan. Kemampuan antisipatif ini
            secara langsung terkait dengan tingkat kepastian peristiwa di masa de-
            pan—seberapa besar kemungkinannya, kapan akan terjadi, dan seperti
            apa mereka nantinya. Ketidakpastian akan mengurangi efisiensi dan
            efektivitas kemampuan antisipasi masa depan, dan dengan demikian
            berkontribusi terhadap kecemasan. Ketidakpastian tentang kemung-
            kinan ancaman di masa depan mengganggu kemampuan kita untuk
            menghindarinya atau untuk mengurangi dampak negatifnya. Ketidak-
            mampuan mengantisipasi akan menghasilkan respons maladaptif ter-
            hadap dalam bentuk kecemasan patologis. Meskipun model ini dipakai
            untuk menjelaskan antisipasi maladaptif, penjelasannya dapat juga di-
                                      863
            pakai untuk antisipasi adaptif.  Teori ini dikenal sebagai Uncertainty
            and Anticipation Model of Anxiety (UAMA) theory.  Teori ini relevan
                                                       864
            dengan fungsi otak sebagai ‘mesin antisipasi’ yang selalu siap sedia
            mengantisipasi pelbagai kemungkinan di masa depan. 865

            862  J. A. Gray dan N. McNaughton, The Neuropsychology of Anxiety: An Enquiry into
              the Function of the Septo-hippocampal System (Second Edition) (New York: Oxford
              University Press, 2000). Lihat juga Levita dkk., “The Behavioural Inhibition Sys-
              tem, Anxiety and Hippocampal Volume in a Non-Clinical Population,” Biology  Buku ini tidak diperjualbelikan.
              of Mood & Anxiety Disorders 4, no. 4 (2014). https://doi.org/10.1186/2045-5380-
              4-4
            863  Anderson dkk., “The Relationship between Uncertainty and Affect.”
            864  D. W. Grupe dan J. B. Nitschke, “Uncertainty and Anticipation in Anxiety: An
              Integrated  Neurobiological  and  Psychological  Perspective,”  Nature Reviews
              Neuroscience 14, 7 (2013): 488–501. https://doi.org/10.1038/nrn3524
            865  D. T. Gilbert, Stumbling on Happiness (New York: Random House, 2006).

           368    Neurosains Spiritual: Hubungan ...
   382   383   384   385   386   387   388   389   390   391   392