Page 391 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 391

down) itulah yang akan terjadi (input sensorik akan menyesuaikan
            harapan ini)”.  Kata ‘harapan’ dalam kalimat ini memiliki makna
                         873
            yang sangat penting. Kalimat gampangnya begini: PC memungkinkan
            Anda memprediksi siapa atau apa yang akan Anda lihat sebelum input
            dari luar masuk melalui mata dan menuju ke otak (untuk diketahui
            siapa atau apa itu).
                Dalam konteks ini, harapan Anda melihat apa dan siapa menda-
            hului bahkan turut menentukan input sensorik yang akan masuk. Ini
            mirip kisah yang melatarbelakangi pigmalion effect: perempuan cantik
            yang diharapkan  si pematung  (dalam kesadaran internalnya) sudah
            lebih dulu ada sebelum ada masukan berupa patung berbentuk pe-
            rempuan cantik yang diciptakan itu. ‘Harapan’ yang dibentuk oleh
                                                                 874
            persepsi ini mendasari mekanisme plasebo dalam pengobatan.  Efek
            plasebo terjadi dengan melibatkan imajinasi, simulasi, dan visualisasi,


              seseorang. Mental scripts berkembang dengan pengalaman hidup yang kemu-
              dian disimpan dalam bentuk memori episodik. Mental scripts ini kemungkinan
              terkait dengan struktur otak yang diaktifkan terkait dengan ingatan masa lalu
              dan perencanaan masa depan. Riset otak menggunakan alat pemindai otak me-
              nemukan bahwa daerah kortikal dan subkortikal (korteks cingulate posterior,
              parietal posterior) diaktifkan ketika seseorang mengingat pengalaman spesifik
              di masa lalu maupun saat merencanakan masa depan. Kesamaan mencolok da-
              lam area otak ini kemungkinan menunjukkan kesatu paduan antara masa lalu
              dan masa depan. Analogi dan asosiasi adalah cara otak prediksi mengelola in-
              formasi sensorik yang tidak sempurna itu dikaitkan dengan mental script yang
              sudah ada. Prediksi mengenai informasi yang kompleks, seperti yang diperlukan
              dalam interaksi sosial, mengintegrasikan ba nyak analogi. Begitu juga hubungan
              asosiatif yang relevan. Lihat M. Bar dan M. Neta, “The Proactive Brain: Using
              Rudimentary Information to Make Predictive Judgments,” Journal of Consumer
              Behaviour: An International Research Review 7, no. 4–5 (2008). Lihat juga (1)
              M. Bar, «The Proactive Brain: Using Analogies and Associations to Generate
              Predictions,» Trends in Cognitive Sciences 11, no. 7 (2007): 280–289.
            873  H.  Van  Eyghen,  “Predictive  Coding  and  Religious  Belief,”  Filosofia Unisinos- Buku ini tidak diperjualbelikan.
              Unisinos Journal of Philosophy 19, no. 3 (2018): 302–310. Lihat juga (1) L. de-Wit
              dkk., «Predictive Coding and The Neural Response to Predictable Stimuli,» Jour-
              nal of Neuroscience  30, no. 26 (2010): 8702–8703. https://doi.org/10.1523/
              JNEUROSCI.2248-10.2010
            874  G. Ongaro dan T. J. Kaptchuk, “Symptom Perception, Placebo Effects, and
              the  Bayesian  Brain,”  Pain  160,  no.  1  (2019):  1–4.  https://doi.org/10.1097/
              j.pain.0000000000001367



           372    Neurosains Spiritual: Hubungan ...
   386   387   388   389   390   391   392   393   394   395   396