Page 393 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 393

Cara ini dilakukan oleh otak agar manusia memiliki persepsi ten-
            tang dunia yang betul-betul dapat diandalkan tanpa harus menunggu
            masukan dari luar. Sebab itu, apa yang kita rasakan bukanlah dunia se-
            bagaimana sebenarnya, tetapi dunia sebagaimana harapan terbaik otak
            kita,  yang  secara  terus-menerus  disempurnakan  oleh  bukti  sensorik
            yang masuk.  Otak bayesian ini ‘terganggu’ pada penderita skizofre-
                       880
            nia, terutama tampak dalam gejala positifnya—halusinasi dan delusi.
            Pada kedua gejala ini, otak salah memersepsikan dunia. 881
                Pembaruan simultan ini dapat terjadi karena otak manusia bukan-
            lah organ pasif yang hanya menunggu diaktifkan oleh rangsangan eks-
            ternal. Otak terus menggunakan ingatan akan pengalaman masa lalu
            untuk menafsirkan informasi sensorik dan memprediksi masa depan
            yang relevan.  Prediksi adalah prinsip universal dalam pengoperasian
                       882
            otak manusia.  ‘Otak Prediksi’ menjadi keunikan otak yang memadu-
                        883
            kan banyak aspek fungsi otak, dari yang sederhana hingga kompleks,
            mencakup kapasitas umum untuk mengantisipasi berbagai peristi-
            wa eksternal dalam rangka meningkatkan interaksi adaptif dengan
                       884
            lingkungan.  Peristiwa eksternal sangat kompleks melebihi peristiwa
            visual yang  sering diteliti  terkait sifat prediktif otak ini.  Kehidupan
            dunia sangat kompleks seperti kehidupan masa depan seperti apa yang

              712–719. https://doi.org/10.1016/j.tins.2004.10.007. Lihat juga (1) Karl Friston,
              «The History of the Future of the Bayesian Brain,» NeuroImage 62, no. 2 (2012):
              1230–1233.
            880  A. Clark, Surfing Uncertainty: Prediction, Action, and the Embodied Mind (New
              York: Oxford University Press, 2015). Lihat juga (1) Jakob Hohwy, The Predictive
              Mind (New York: Oxford University Press, 2013),
            881  P. C. Fletcher dan C. D. Frith, “Perceiving Is Believing: A Bayesian Approach to
              Explaining the Positive Symptoms of Schizophrenia,” Nature Reviews Neurosci-
              ence 10, no. 1 (2009): 48–58. https://doi.org/10.1038/nrn2536.
            882  K. Kveraga, A. S. Ghuman, dan M. Bar, “Top-Down Predictions in the Cognitive
              Brain,” Brain and Cognition 65, no. 2 (2007): 145–168. https://doi.org/10.1016/j. Buku ini tidak diperjualbelikan.
              bandc.2007.06.007
            883  M.  Bar,  “Predictions:  A  Universal  Principle  in  the  Operation  of  the  Human
              Brain,” Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences 364,
              no. 1521 (2009): 1181–1182. https://doi.org/10.1098/ rstb.2008.0321
            884  M.  Bar,  “Predictions:  A  Universal  Principle  in  the  Operation  of  the  Human
              Brain,” dalam Predictions in the Brain Using Our Past to Generate a Future, ed.
              Moshe Bar (New York: Oxford University Press, 2011), v–vii.


           374    Neurosains Spiritual: Hubungan ...
   388   389   390   391   392   393   394   395   396   397   398