Page 397 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 397

implisit menyiratkan bahwa percaya adalah komponen dari aktivitas
            mental yang normal. 894
                Meskipun memercayai sesuatu atau percaya tidak selalu berkonotasi
            iman, agama atau sejenisnya, kepercayaan pada Tuhan atau pelbagai is-
            tilah untuk itu menempati posisi yang utama dan vital dalam   per  adaban
            manusia. Kepercayaan pada Tuhan adalah bentuk kepercayaan univer-
            sal pada semua bangsa. Agama dan spiritualitas begitu berurat berakar
            dalam banyak individu dan telah ada pada setiap kebudayaan sepan-
            jang waktu. Doa dan mantra adalah bentuk-bentuk ekspresi verbal ke-
            percayaan pada Tuhan yang ada pada semua kebudayaan.
                Otak manusia memiliki kecondongan alami untuk memercayai
            sesuatu. Sejak lahir, seorang anak manusia memiliki kecenderungan
            ini, dibuktikan dari kemampuan alaminya untuk memercayai apa saja
            yang ada di sekitarnya. Tanpa bertanya, apalagi bertanya secara kritis,
            manusia menyerap banyak kepercayaan yang ada di lingkungannya.
            Perhatikan, begitu otak menerima suatu informasi yang membentuk
            keyakinan, maka keyakinan ini begitu sulit untuk diubah. 895
                Pendekatan neurosains (neurofisiologi) merupakan pendekatan
            penting untuk memahami bagaimana kepercayaan memainkan peranan
            penting dalam kehidupan manusia. Pendekatan neurofisiologi ini me-
            lengkapi pendekatan lain seperti pendekatan hermeneutik, linguistik,
            dan perilaku. Kepercayaan yang terus-menerus ditempa dengan narasi
            dan ritual akan melahirkan ‘sistem kepercayaan’ (belief system).  Otak
                                                                 896
            menjadi organ tubuh yang memainkan peranan penting dalam proses
            kepercayaan manusia.
                Sebagai BGM, otak memiliki tujuh kelompok fungsional yang
            didukung struktur-struktur yang tersebar di pelbagai area. Ketujuh


            894  Azari dkk., “Neural Correlates of Religious Experience,”  European Journal of  Buku ini tidak diperjualbelikan.
              Neuroscience 13, no. 8 (2001): 1649–1652. Lihat juga (1) Harris dkk. “The Neural
              Correlates of Religious and Nonreligious Belief,” PloS ONE 4, no. 10, (2009):
              e7272.
            895  A. Newberg dan M. R. Waldman, Born to Believe: God, Science, and The Origin of
              Ordinary and Extraordinary Beliefs (New York: Free Press, 2007), xvii.
            896  R. J. Seitz dkk., “Processes of Believing: Where Do They Come from? What Are
              They Good for?,” 2573.


           378    Neurosains Spiritual: Hubungan ...
   392   393   394   395   396   397   398   399   400   401   402