Page 401 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 401

ETAS dalam penelitian tentang agama dan kesehatan mental karena
            menjelaskan bagaimana keyakinan agama dan lainnya yang terkait
            dengan bahaya dunia dapat secara langsung memengaruhi gejala keji-
            waan melalui pengaruhnya terhadap struktur otak.
                                                       910
                Sejauh ini, riset soal spiritualitas berfokus pada kegiatan sosial ke-
            agamaan, kebaktian, pengajian massal, dan lain-lain (belonging) serta
            ibadah ritual (behavior), seperti bagaimana hubungan frekuensi keha-
            diran di rumah ibadah dan frekuensi doa berperan dalam memper baiki
            kesehatan dan kesejahteraan (wellbeing). Perilaku religius dikaitkan
            dengan hasil kesehatan mental dan tubuh yang positif  dan umur
                                                            911
            panjang.  Riset-riset menunjukkan bahwa 72% penelitian telah
                    912
            menunjukkan hubungan positif antara agama dan kesehatan mental,
            16% menunjukkan hubungan negatif, dan 12% tidak menunjukkan
            hubungan.  Penelitian-penelitian itu menjelaskan temuan terkait
                      913
            gaya hidup sehat, sumber daya psikologis positif, tujuan yang dira-
            sakan, meditasi pri badi dan doa, hari istirahat, serta jaringan komuni-
            tas.  Kehadiran di rumah ibadah (gereja) adalah perilaku religiositas
               914




            910  K. J. Flannelly dan K. Galek, “Religion, Evolution, and Mental Health: Attach-
              ment Theory and ETAS Theory,” 337–350.
            911  H. G. Koenig, D. E. King, dan V. B. Carson, Handbook of Religion and Health
              (Second Edition) (New York: Oxford University Press, 2012). Lihat juga (1) K.
              Pargament. APA Handbook of Psychology, Religion, and Spirituality (Washington
              D. C.: American Psychological Association, 2013).
            912  H. G. Koenig, “Religion, Spirituality and Aging,” Aging & Mental Health 10, no. 1
              (2006): 1–3.
            913  R. M. Bonelli dan H. G. Koenig, “Mental Disorders, Religion and Spirituality
              1990 to 2010: A Systematic Evidence-Based Review,”  Journal of Religion and
              Health  52, no. 2 (2013): 657–673. Lihat juga (1) Larson dkk., «Associations  Buku ini tidak diperjualbelikan.
              between Dimensions of Religious Commitment and Mental Health Reported in
              the American Journal of Psychiatry and Archives of General Psychiatry: 1978–
              1989,» American Journal of Psychiatry 149, no. 4 (1992): 557–559. (2) Larson
              dkk., «Systematic Analysis of Research on Religious Variables in Four Major
              Psychiatric Journals, 1978–1982,»  American Journal of Psychiatry  143, no. 3
              (1986): 329–334.
            914  V. J. Strecher, Life on Purpose: How Living for What Matters Most Changes Every-
              thing (HarperCollins, 2016).


           382    Neurosains Spiritual: Hubungan ...
   396   397   398   399   400   401   402   403   404   405   406