Page 403 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 403
periensial. Studi pada dimensi ideologis, pengetahuan atau aspek Belief
dan konsekuensial masih jarang dilakukan.
Keimanan dan Persepsi tentang Tuhan
Keimanan memiliki dua masalah penting dikaitkan dengan kesehat-
an: 1) seberapa dekat seseorang dengan Tuhan (lagu Bimbo: “Aku
dekat, Engkau dekat. Aku jauh Engkau jauh”) dan 2) keimanan itu
tidak menjamin pemahaman yang sama tentang Tuhan. Riset berikut
menunjukkan bahwa persepsi—dan dengan demikian—keimanan kita
pada Tuhan tidak otomatis menjamin kedekatan yang sama. Kedekat-
an, frekuensi doa, ketidakpastian dan kecemasan memiliki hubungan
yang kuat.
Para penganut agama memiliki pemahaman (persepsi) yang ber-
beda-beda terhadap Tuhan yang diyakininya, setidaknya di kalangan
masyarakat Amerika. The Baylor Religion Survey tahun 2006 dan In-
terview Project pada sejumlah orang Amerika berhasil mengidentifikasi
Tuhan dalam empat kategori sebagaimana dipahami orang Amerika:
1. Authoritative God—Tuhan terlibat dalam alam semesta dan meng-
hakimi (engaged, judgemental), 31 persen orang;
2. Benevolent God—Tuhan terlibat, tapi tidak menghakimi (engaged,
yet nonjudgemental), 24 persen;
3. Critical God—Tuhan menghakimi, tapi tidak terlibat di alam se-
mesta (judgemental, but disengaged), 16 persen; dan
4. Distant God—Tuhan tidak menghakimi dan tidak terlibat (non-
judgemental and disengaged), 24 persen. Sisanya (5 persen) adalah
ateis. 919
Fakta ilmiah ini seperti menjelaskan apa yang disinyalir dalam
satu hadis qudsi, “Aku sebagaimana prasangka hambaku kepada-Ku. Buku ini tidak diperjualbelikan.
Aku bersamanya jika ia berdoa kepada-Ku.” (HR. Muslim 4832, 4851;
Tirmidzi 3527, Ahmad 7115). Ini mungkin penjelasan yang masuk
akal untuk menjawab pertanyaan mengapa dalam kitab suci Tuhan
919 P. Froese dan C. Bader, America›s Four Gods: What We Say about God–and What
That Says about Us (New York: Oxford University Press, 2010), 24.
384 Neurosains Spiritual: Hubungan ...