Page 405 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 405

Hasilnya seperti dilukiskan dengan gambar  dua dimensi terkait
                                                     921
            dengan seberapa dekat Anda dengan Tuhan yang nantinya akan ber-
            pengaruh terhadap doa yang dipanjatkan.
                Survei itu menghasilkan temuan bahwa mereka yang mempersepsi
            Tuhan sebagai sesuatu yang terlibat aktif dalam kehidupan mengang-
            gap Dia sa ngat baik dan (tidak seperti Tuhan otoriter) tidak pernah
            marah, penuh kasih, dan sayang pada manusia. Tuhan jenis ini adalah
            ‘Tuhan yang Mahabaik’ (benevolent God) dan dekat dengan manusia.
            Tuhan yang Mahabaik ini dipersepsi oleh 23% subjek. Di sisi lain,
            ada lebih banyak orang (24,4%) yang mempersepsi Tuhan sebagai tak
            dapat disentuh dan jauh (Distant God). Tuhan yang jauh ini tidak ak-
            tif dan seperti melakukan pembiaran atas apa yang terjadi di dunia.
            Tuhan tidak melakukan apapun melihat keadaan yang sedang terjadi.
            Tuhan jenis ini tak dapat disentuh. Dia ada di atas, di luar dunia, jauh
            dari hiruk pikuk kehidupan manusia. Lalu ada Tuhan yang otoriter
            (authoritative God), yang secara berlebihan terlibat dalam kehidupan
            sehari-hari. Tuhan ini membantu mereka dalam pengambilan keputus-
            an dan juga turut bertanggung jawab atas apa yang terjadi di dunia,
            seperti krisis ekonomi atau tsunami. Tuhan ini juga tak segan-segan
            memberikan hukuman atas kesalahan manusia. Ada 31,4% yang mem-
            persepsi Tuhan sebagai otoriter. Dan terakhir, adalah Tuhan yang ha-
            nya menjadi pengamat atas kejadian di dunia. Tuhan ini akan bertemu
            di kemudian hari dan memberikan keadilan sejati. Tuhan ini adalah
            critical God dan dipersepsi oleh 16 persen subjek.
                                                      922
                Survei itu juga menemukan persepsi tentang Tuhan itu menen-
            tukan aktivitas yang dilakukan oleh subjek yang diteliti. Mereka yang
            mempersepsi ‘Tuhan otoriter’ (tipe A) dan ‘Tuhan baik’ (tipe B) cend-
            erung pergi ke gereja sekali seminggu dan berdoa beberapa kali setiap
            hari. Persepsi ‘Tuhan jauh’ (tipe D) lebih sedikit ke gereja dan berdoa.  Buku ini tidak diperjualbelikan.
            Orang Katolik dan mainline Protestan cenderung mempersepsi Tuhan
            sebagai ‘Tuhan jauh’ (Tipe C), sedangkan  Evangelical Protestan  dan

            921  P. Froese dan C. Bader, America›s Four Gods: What We Say about God–and What
              That Says about Us, 26.
            922  P. Froese dan C. Bader, America›s Four Gods: What We Say about God–and What
              That Says about Us, 27.


           386    Neurosains Spiritual: Hubungan ...
   400   401   402   403   404   405   406   407   408   409   410