Page 402 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 402

yang paling sering dan paling kuat terkait dengan pengurangan risiko
              penyakit dan umur panjang. 915
                  Riset soal kepercayaan pada  Tuhan (keimanan) dan kesehatan
              belum banyak diriset. Padahal, kunci untuk mengatasi ketidakpastian
              masa depan adalah soal kepercayaan pada Tuhan ini. Iman adalah hal
              yang sangat mendasar bagi kesehatan, kesejahteraan dan kebahagiaan.
              Sekalipun studi epidemiologis pada 3000-an orang menunjukkan bah-
              wa agama pun bisa berdampak buruk pada kesehatan, tetapi riset yang
              sama juga menemukan bahwa kepercayaan pada Tuhan memiliki man-
              faat signifikan pada penyakit yang mengancam jiwa.  Orang-orang
                                                            916
              depresi atau mengalami masalah dalam hidup cenderung merasa le-
                                               917
              bih ringan dengan memercayai Tuhan.  Keimanan menyediakan me-
              kanisme yang masuk akal di mana spiritualitas dapat secara langsung
              memengaruhi kesehatan. Pendapat ini didasarkan pada Evolutionary
              Threat Assessment Systems (ETAS). Keimanan pada Tuhan adalah pre-
              diktor kesehatan mental yang bagus. 918
                  Studi  kausatif-relasional banyak dilakukan oleh para psiko-
              log dan psikiater, antara lain Koenig (1998, 2001, 2005, 2007) dan
              Larson (1997), yang banyak berfokus pada dimensi praktis (yang
              meneliti hubungan praktik atau ritual agama dengan kesehatan dan
              penyembuh an penyakit), sedangkan studi eksploratif-elaboratif dengan
              menggunakan brain scan, seperti oleh Newberg (2006, 2008, 2009,
              2010) dan Beuregard (2007), lebih banyak berfokus pada dimensi eks-


              915  H. G. Koenig, D. E. King, dan V. B. Carson, Handbook of Religion and Health
                (Second Edition) (Oxford/New York: Oxford University Press, 2012).
              916  Hvidt dkk., “Faith Moves Mountains—Mountains Move Faith: Two Opposite Ep-
                idemiological Forces in Research on Religion and Health,” Journal of Religion and
                Health 56, no. 1 (2017): 294–304. https://doi.org/10.1007/s10943-016-0300-1
              917  A. Nicholson, R. Rose, dan M. Bobak, “Associations between Different Dimen- Buku ini tidak diperjualbelikan.
                sions of Religious Involvement and Self-Rated Health in Diverse European Pop-
                ulations,” Health Psychology 29, no. 2 (2010): 227–235.
              918  “Spiritual Beliefs as Predictors of Mental Health: A Test of Etas Theory,” John
                Templeton Foundation. https://www.templeton.org/grant/spiritual-beliefs-as-
                predictors-of-mental-health-a-test-of-etas-theory. Lihat juga (1) “Believing, Be-
                having, Belonging–Exploring a Larger View of Faith,” Spectrum 20, no. 3 (1990):
                22–31.


                                                                Belief  383
   397   398   399   400   401   402   403   404   405   406   407