Page 408 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 408
Teori Evolutionary Threat Assessment System
(ETAS)
Teori ETAS memadukan pendekatan dalam neurosains dan psiko logi
evolusi untuk menjelaskan pengaruh evolusi struktur otak dalam me-
respons ancaman. Respons ancaman ini melahirkan sejumlah gejala
kejiwaan.
Ada tujuh asumsi dasar teori ETAS ini, yaitu sebagai berikut. 931
1. Beberapa area otak vertebrata telah berevolusi pada titik waktu
berbeda, sebagian untuk menilai potensi ancaman bahaya. Area
otak itu adalah batang otak, ganglia basalis, sistem limbik, dan
korteks prefrontalis (PFC). Potensi ancaman bahaya berupa situasi
berbahaya, predator, dan anggota spesies sendiri.
2. Evolusi struktur otak yang berurutan ini meningkatkan kelenturan
reaksi terhadap ancaman, termasuk kemampuan menilai berbagai
ancaman lebih luas dan memulai berbagai respons yang lebih luas
terhadap ancaman.
3. Karena asal-usul evolusionernya, keempat area otak ini mempro-
ses informasi tentang potensi ancaman secara berbeda: pemrosesan
kognitif oleh PFC, pemrosesan afektif oleh sistem limbik, terutama
amigdala, dan pemrosesan instinktual oleh area ganglia basalis dan
batang otak.
4. Sistem penilaian ancaman mendasari beberapa jenis gejala keji-
waan. Banyak jenis gejala psikiatrik adalah produk dari penilaian
ancaman saraf ini. Sebagian besar gejala ini melibatkan rasa ta-
kut yang dihasilkan oleh amigdala. Secara khusus, gejala psikia-
tris mencerminkan aksi berbagai jenis mekanisme terdekat yang
berkembang untuk menilai berbagai jenis ancaman bahaya. De-
ngan demikian, gejala-gejala psikiatrik mewakili adaptasi evolu- Buku ini tidak diperjualbelikan.
sioner yang dulunya penting untuk bertahan hidup.
931 K. J. Flannelly, “Introduction,” dalam Religious Beliefs, Evolutionary Psychiatry,
and Mental Health in America: Evolutionary Threat Assessment Systems Theory
(Switzerland: Springer Nature, 2017), 5–6. Lihat juga (1) K. J. Flannelly dkk., “Re-
ligious Beliefs and Psychiatric Symptoms,” dalam Encyclopedia of Quality of Life
and Well-Being Research, diedit oleh A. C. Michalos (Springer, 2014), 5495–5497.
Belief 389