Page 409 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 409
5. Area PFC yang terlibat dalam penilaian ancaman (khususnya PFC
bagian ventromedial) dapat memoderasi penilaian ancaman dari
struktur subkortikal dan dapat mengurangi aktivitas amigdala, ter-
utama terkait rasa takut. Penilaian ancaman yang dilakukan oleh
PFC dipengaruhi oleh rangsangan yang mempromosikan security
dan safety.
6. Karena PFC (terutama vmPFC) juga terlibat dalam pemrosesan
kepercayaan. Kepercayaan dapat memengaruhi penilaian ancaman.
Itulah sebabnya kepercayaan juga memengaruhi gejala kejiwaan.
7. Struktur-struktur otak berevolusi dari waktu ke waktu, memben-
tuk apa yang disebut sebagai evolution threat assessment systems
(sistem penilaian ancaman evolusi), yang mendeteksi dan menilai
potensi ancaman bahaya.
Teori ETAS bisa dilihat dari empat perspektif atau tingkatan ber-
beda, yang masing-masing terkait dengan pendekatan metodologis nya
932
sendiri. Level I memberikan kerangka teoretis untuk memahami
hubungan antara perilaku dan kesehatan (khususnya kesehatan men-
tal). Prinsip mendasar level I adalah
1. persepsi ancaman yang mendasari gejala kejiwaan;
2. rasa aman dapat memperbaiki gejala kejiwaan;
3. kepercayaan tentang dunia (termasuk kepercayaan agama)
mengan tarai gejala kejiwaan; dan
4. gejala yang berhubungan dengan kecemasan memengaruhi aspek
lain dari kesejahteraan psikologis dan emosi positif.
Level I meliputi konsep psikologis dan sosiologis yang umum,
se perti self esteem, self-efficacy, dukungan sosial, dan berbagai jenis
hubung an sosial. Level II adalah perspektif neurosains kognitif yang Buku ini tidak diperjualbelikan.
merupakan elemen penting dari penelitian untuk mencapai tujuan
memahami hubungan antara agama, spiritualitas, dan kesehatan.
932 K. J. Flannelly, “Introduction,” dalam Religious Beliefs, Evolutionary Psychiatry,
and Mental Health in America: Evolutionary Threat Assessment Systems Theory
(Switzerland: Springer Nature, 2017), 7–8.
390 Neurosains Spiritual: Hubungan ...