Page 431 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 431

prinsip setiap ritual agama. Semua agama menyuruh agar pengikutnya
            berdoa. Berdoa adalah praktik keagamaan yang ada pada semua agama
            meskipun dengan tata cara berbeda. Doa termasuk salah satu ritual
            yang banyak diteliti berkaitan dengan kesehatan karena posisinya yang
            sentral dalam ritual. Baik agama-agama yang dikelompokkan sebagai
            agama wahyu/agama langit, seperti Islam, Kristen dan Yahudi, mau-
            pun agama bumi, seperti Hindu dan Budha; doa diposisikan penting.
            Aga  ma mengajarkan tata cara berdoa. Artinya, berdoa memiliki aturan
            main dan etika tertentu. Tradisi agama di seluruh dunia menunjukkan
            keyakinan penyembuhan melalui doa. Kekuatan penyembuhan dari
            doa telah diperiksa dalam triple-blind dan randomized controlled trials
            (RCT). Doa dikaitkan dengan perbaikan dan remisi spontan, regresi
            ke rerata, dukungan psikososial, efek Hawthorne dan efek Rosenthal. 977
                Menurut sejumlah penelitian, doa memengaruhi kesehatan de-
            ngan empat mekanisme. Pertama, doa berfungsi sebagai respons relak-
            sasi. Kedua, doa berfungsi sebagai plasebo. Ketiga, doa berfungsi se-
            bagai ekspresi positif emosi. Keempat, doa berfungsi sebagai saluran
                                 978
            intervensi  supernatural.   Beberapa  perbedaan  antara  doa,  meditasi
            dan respons relaksasi telah didokumentasikan. Doa, yang disampaikan
            dengan suara maupun diam, dikaitkan dengan peningkatan aktivitas
            kortikal otak yang ditandai dengan frekuensi gelombang beta yang
                                                                 979
            meninggi, dengan kesadaran dan kewaspadaan yang tetap ada.  Doa,
            terutama yang seturut dengan aktivitas meditasi, terbukti menghasil-
            kan perubahan psikologis dan biologis yang semuanya meningkatkan
            atau memperbaiki kesehatan, yaitu pengurangan klinis yang signifikan
            dalam istirahat serta tekanan darah rawat jalan,  mengurangi denyut
                                                     980

            977  C. Andrade dan R. Radhakrishnan, “Prayer and Healing: A Medical and Scientif-
              ic Perspective on Randomized Controlled Trials,” Indian Journal of Psychiatry 51,
              no. 4 (2009): 247–253. https://doi.org/10.4103/0019-5545.58288  Buku ini tidak diperjualbelikan.
            978  M. Jantos dan H. Kiat, “Prayer as Medicine: How Much Have We
              Learned?,” Medical Journal of Australia 186, (2007).
            979  T. E. Seeman dkk., “Religiosity/Spirituality and Health: A Critical Review of the
              Evidence for Biological Pathways,” American Psychologist 58, no. 1 (2003): 53–63.
            980  Barnes dkk., “Impact of Meditation on Resting and Ambulatory Blood Pressure
              and Heart Rate in Youth,” Psychosomatic Medicine 66, no. 6 (2004): 909–914.
              Lihat juga (1) J. W. Anderson dkk., «Blood Pressure Response to Transcendental


           412    Neurosains Spiritual: Hubungan ...
   426   427   428   429   430   431   432   433   434   435   436