Page 433 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 433

Meski sejumlah penelitian menunjukkan hasil yang positif, ada
            juga penelitian yang menunjukkan hasil negatif bahkan tidak ada sama
            sekali. Ada ketidakonsistenan antara frekuensi berdoa dan kesehatan
            mental. Sampai saat ini, para peneliti telah berusaha menjelaskan keti-
            dakkonsistenan ini berkaitan dengan variasi dalam desain dan pengam-
            bilan sampel penelitian, keyakinan dan harapan doa, gaya doa, serta
            objek atau fokus doa (yaitu gambar Tuhan). 991

            Iman kepada Allah Strategi Kognitif Sepanjang
            Sejarah
            Sepanjang sejarah kehidupan manusia tak ada strategi kognitif seam-
            puh iman (dan agama) dalam mengatasi kecemasan dan ketakutan ma-
            nusia. Psikoterapi dan obat-obatan anticemas baru ditemukan dan di-
            buktikan dalam 300 tahun terakhir. Sementara itu, kepercayaan (iman)
            telah tumbuh sejak awal kehidupan manusia. Mengacu pada temuan
            psikologi evolusi, kepercayaan (pada  sesuatu yang belum diketahui)
            telah  menyelamatkan  manusia  dari  banyak  bahaya.  Seturut  dengan
            perkembangan sains dan teknologi yang semula tidak diketahui kini
            sudah diketahui. Kepercayaan pada hal itu hilang dan diganti dengan
            kepercayaan pada yang lain. Namun, kepercayaan kepada Allah—yang
            disebut dengan berbagai nama—tetap ada sepanjang kehidupan ma-
            nusia.
                Klaim ‘percaya bahwa Tuhan tidak ada’ oleh pengikut ateisme ti-
            dak serta-merta membuat mereka kehilangan kepercayaan karena ob-
            jek kepercayaan itu beralih kepada yang lain, misalnya pada alam seki-
            tar atau sesuatu yang dipercayai lebih tinggi dan lebih kuat dari dirinya
            sendiri. Kaum ateis ada sepanjang sejarah manusia, tetapi perkembang-
            an mereka sangat pelan dibandingkan perkembang an kelompok yang
            memercayai bahwa Tuhan itu ada. Kemajuan sains yang luar biasa ti- Buku ini tidak diperjualbelikan.
            dak membuat Tuhan kehilangan tempat dalam jiwa manusia.



            991  Ellison dkk., “Prayer, Attachment to God, and Symptoms of Anxiety-Related
              Disorders among US Adults,” Sociology of Religion 75, no. 2 (2014): 208–233.
              Lihat juga (1) T. Pasiak, Tuhan dalam Otak Manusia (Bandung: Mizan, 2012).


           414    Neurosains Spiritual: Hubungan ...
   428   429   430   431   432   433   434   435   436   437   438