Page 16 - Akutansi Perbankan Syariah Kelas XI (Edit)_Neat
P. 16

Akuntansi Perbankan Syariah XI PS





                                                              BAB IV
                                                  AKUNTANSI GIRO WADI’AH
                    A.  Definisi

                               Dalam tradisi fiqih Islam, prisnsip titipan atau simpanan dikenal dengan
                        prinsip  al-wadi’ah.  Al-Wadi’ah  dapat  diartikan  sebagai  titipan  murni  dari  satu
                        pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan
                        dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki.
                               Dalam Undang-undang no 10 tahun 1998 pasal 1 ayat 6 disebutkan yang
                        dimaksud dengan giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap
                        saat  dengan menggunakan cek, bilyet  giro, sarana perintah pembayaran lainnya
                        atau dengan cara pemindahbukuan.
                               Dalam fatwa Dewan Syariah Nasional ditetapkan ketentuan  tentang giro
                        wadiah (Fatwa, 2006) sebagai berikut:
                           a.  Bersifat titipan
                           b.  Titipan bisa diambil kapan saja (on call)
                           c.  Tidak  ada  imbalan  yang  disyaratkan,  kecuali  dalam  bentuk  pemberian
                               yang bersifat sukarela dari pihak bank.
                               Dalam  surat  ederan  bank  Indinesia  no  10/31/DPbS  tanggal  7  Oktober
                        2008,  perihal:  Produk  Bank  Syariah  dan  Unit  Usaha  Syariah  dijelaskan  giro
                        wadiah diatur sebagai berikut:
                    1)      Definisi
                        giro  adalah  simpanan  yang  penarikannya  dapat  dilakukan  setiap  saat  dengan
                        menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah bayaran lainnya atau dengan cara
                        pemindah bukuan.
                    2)      Akad Wadiah
                        Transaksi penitipan dana atau barang dari pemilik kepada penyimpan dana atau
                        barang  dengan  kewajiban  bagi  pihak  yang  menyimpan  untuk  mengembalikan
                        dana atau barang titipan sewaktu-waktu.


                    B.  Landasan Hukum Giro Wadiah Dalam Praktik Perbankan Syariah

                        1.  Surat An-Nisa` : 58 :
                             “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
                            berhak menerimanya, …..”
                        2.  Surat Al Baqarah : 283 :
                            “…………. akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain,
                            Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan
                            hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; …”
                        3.  Dalam Al-Hadits lebih lanjut yaitu :
                            Dari  Abu  Hurairah,  diriwayatkan  bahwa  Rasulullah  SAW  bersabda:
                            “Tunaikanlah  amanah  (titipan)  kepada  yang  berhak  menerimanya  dan
                            janganlah membalasnya  khianat  kepada orang  yang menghianatimu.” (H.R.
                            ABU  DAUD  dan  TIRMIDZI).  Kemudian,  dari  Ibnu  Umar  berkata  bahwa
                            Rasulullah  SAW  telah  bersabda:  “Tiada  kesempurnaan  iman  bagi  setiap
                            orang  yang  tidak  beramanah,  tiada  shalat  bagi  yang  tiada  bersuci.”  (H.R
                            THABRANI).
                            Dan diriwayatkan dari Rasulullah SAW bahwa beliau mempunyai (tanggung
                            jawab) titipan.  Ketika beliau akan berangkat hijrah, beliau menyerahkannya



                                                                                                     14
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21