Page 368 - A Man Called Ove
P. 368
Fredrik Backman
ada kehebohan dalam hal lainnya. Tidak ada upacara
berlebihan dan omong kosong semacam itu. Kuburkan dia
di dalam tanah di samping Sonja. Itu saja. Tempat itu sudah
disiapkan dan dibayar, dan Ove telah memasukkan uang
tunai ke dalam amplop untuk transportasinya.
Jadi tanpa mengenakan sesuatu pun kecuali kaus kaki
dan celana dalam, Ove kembali ke lorong dan memungut
senapannya. Sekilas dia melihat pantulan tubuhnya sendiri di
cermin lorong. Mungkin sudah tiga puluh lima tahun dia tidak
pernah melihat dirinya sendiri dengan cara seperti ini. Jelas
bentuk tubuhnya masih lebih baik daripada sebagian besar
orang seusianya.Namun sesuatu yang terjadi pada kulitnya
membuat dirinya tampak seakan meleleh, dia memperhatikan.
Itu tampak mengerikan.
Hening sekali di dalam rumah. Sesungguhnyalah, di
seluruh lingkungan. Semua orang sedang tidur. Dan saat
itulah Ove baru menyadari bahwa si kucing mungkin akan
terbangun ketika mendengar suara tembakan. Makhluk
malang itu mungkin akan teramat sangat ketakutan, pikir
Ove mengakui. Dia memikirkan ini selama beberapa saat,
lalu menyingkirkan senapan dengan mantap dan pergi ke
dapur untuk menyalakan radio. Bukannya dia perlu musik
untuk mengakhiri hidupnya sendiri, dan bukannya dia
menyukai gagasan radio yang terus menghabiskan listrik
ketika dia sudah tiada. Namun karena seandainya terbangun
gara-gara letusan, maka si kucing akan mengira bahwa suara
itu hanyalah bagian dari salah satu lagu pop modern yang
diputar di radio sepanjang waktu belakangan ini. Lalu dia
akan kembali tidur. Itulah jalan pikiran Ove.
363