Page 372 - A Man Called Ove
P. 372
Fredrik Backman
“Aku tidak punya kerabat di kota ini. Aku hendak
bermalam di rumah Adrian, tapi pacar baru ibunya sedang
menginap ….”
Mirsad terdiam. Tampak seakan merasa sangat konyol.
“Ini ide tolol,” katanya dengan suara rendah, lalu hendak
berbalik pergi.
Sebaliknya, Adrian seakan menemukan kembali hasratnya
untuk berdiskusi. Dengan bersemangat, dia berjalan melintasi
salju menuju Ove.
“Persetan, Ove! Kau punya banyak ruang di dalam sana!
Jadi kami pikir dia mungkin bisa menginap di sini malam ini?”
“Di sini? Sialan! Ini bukan hotel!” jawab Ove sambil
mengangkat senapan sehingga dada Adrian membentur
moncongnya.
Adrian terpaku. Mirsad maju dua langkah dengan cepat,
melintasi salju dan memegang senapan itu.
“Maaf, kami tidak punya tempat lain yang bisa didatangi,”
katanya dengan suara rendah sambil membelokkan moncong
senapan dari Adrian.
Ove tampak seakan sedikit tersadar kembali. Dia
menurunkan senjatanya ke tanah. Ketika diam-diam, dia
mundur setengah langkah ke dalam lorong, seakan baru
menyadari udara dingin menyelubungi tubuhnya yang tidak
berpakaian layak itu, dari sudut matanya dia melihat foto
Sonja di dinding. Gaun merah itu. Perjalanan bus di Spanyol
ketika Sonja sedang hamil. Sudah begitu sering Ove meminta
Sonja untuk menurunkan foto sialan itu, tapi Sonja menolak.
367