Page 370 - A Man Called Ove
P. 370
Fredrik Backman
di jalanan itu, atau tidak akan berbalik dengan panik dan
berlari memasuki gudang perkakas, lalu nyaris jatuh pingsan.
Perlu beberapa teriakan kebingungan dan sejumlah
besar kegemparan, sebelum Mirsad punya waktu untuk
menjelaskan identitasnya sebagai berandalan normal, alih-
alih berandalan pencuri, dan sebelum Ove memahami apa
yang sedang terjadi. Sebelum itu, Ove sempat mengarahkan
senapan kepada mereka, membuat Adrian menjerit seperti
sirene peringatan serangan udara.
“Hush! Kau akan membangunkan si kucing sialan!” desis
Ove marah, sementara Adrian terhuyung-huyung mundur
dengan benjolan sebesar kantong ravioli ukuran medium
di keningnya.
“Sedang apa kalian di sini?” bentak Ove dengan senapan
masih terarah dengan mantap kepada mereka. “Sialan! Ini
tengah malam!”
Mirsad memegang tas besar yang perlahan-lahan
dijatuhkannya ke salju. Secara naluriah, Adrian mengangkat
tangan, seakan dia hendak dirampok, lalu nyaris kehilangan
keseimbangan dan terjatuh kembali ke salju.
“Ini ide Adrian,” kata Mirsad memulai, sambil menunduk
memandang salju.
“Kau tahu, hari ini Mirsad mengaku!” cetus Adrian.
“Apa?”
“Dia … mengaku. Kau tahulah. Memberi tahu semua
orang kalau dia …” kata Adrian, tapi perhatiannya seakan
sedikit teralihkan, sebagian karena fakta bahwa seorang lelaki
tua marah yang hanya bercelana dalam sedang mengarahkan
365