Page 7 - Flipbook Konservasi Elang Jawa
P. 7

ini  jelas  saja  mengkhawatirkan,  namun  dibaik  itu  pemerintah  tetap

                         mengupayakan pengelolaan sumber daya alam dengan adanya kawasan

                         konservasi. Berdasarkan peta sebaran kawasan konservasi  Indonesia
                         Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di daerah Jawa Barat

                         terdapat 48 titik kawasan konservasi yang terdiri dari 24 cagar alam, 3
                         suaka margasawa, 1 taman buru, 3 tahura, 3 taman nasional, dan 15

                         taman wisata alam.

                                Salah satu kawasan konservasi di jawa barat terdapat di daerah
                         Cipanjalu,  Kecamatan  Panjalu,  Kabupaten  Ciamis,  yakni  Kawasan

                         Ekosistem  Esensial  (KEE),  yang  di  dalamnya  terdapat  pengelolaan
                         sumber daya alam khususnya beberapa hewan. Masyarakat Cipanjalu

                         memegang  teguh  kepercayaan  leluhur  untuk  tetap  menjaga
                         peninggalan  nenek  moyang  entah  itu  berupa  benda  ataupun  tempat

                         yang harus tetap terjaga kelestariannya. Masyarakat sekitar kawasan

                         ekosistem  esensial  memiliki  keyakinan  pada  “wangsit”  yang  jika
                         diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia adalah “larangan”. Wangsit

                         tersebut merupakan aturan yang berisi perintah untuk tidak merusak
                         lingkungan dan tetap menjaganya. Dengan terus berpegang teguh pada

                         “wangsit”,  kelestarian  sumber  daya  alam  khususnya  di  daerah

                         Cipanjalu  tetap  terjaga  dan  manfaatnya  dapat  dirasakan  masyarakat
                         Kecamatan  Panjalu.  Salah  satu  contoh  dampak  baik  dari  lestarinya

                         alam di Cipanjalu adalah keberadaan Situ Panjalu yang airnya tidak
                         pernah surut.

                                Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) sebenarnya adalah istilah

                         untuk ekosistem yang berada di luar kawasan konservasi, namun secara
                         ekologis  penting  bagi  konservasi  keanekaragaman  hayati  (Fathoni,

                         2016).  KEE  ini  sebagai  kategori  baru  ‘kawasan’  konservasi
                         keaneragaman  hayati  yang  dikelola  oleh  forum  multi-pihak  yang

                         ditetapkan oleh gubernur atau bupati (Purwanto, 2019). Hewan yang
                                                       2
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12