Page 12 - Flipbook Kebijakan Cultuurstelsel Belanda di Karesidenan Madiun
P. 12

tahun 1811, kekuasaan atas Indonesia jatuh ke tangan Inggris (Salindri, 2009 :
                  132).

                         Pada awal masa pemerintahan Inggris, Lord Minto mengangkat Thomas
                     Stamford  Raffles  sebagai  gubernur  jendral  Inggris  di  Indonesia.  Dalam

                     menjalankan  pemerintahannya,  Raffles  mengeluarkan  beberapa  kebijakan,

                     seperti  menghapus  sistem  penyerahan  wajib  dan  kerja  paksa  yang  pernah
                     diterapkan  penguasa  pribumi  dan  VOC  sebelumnya.    Raffles  mengganti

                     sistem  penyerahan  wajib  dan  kerja  paksa  tersebut  dengan  sistem  sewa.
                     Namun pemerintahan Inggris di Indonesia ini tidak berlangsung lama, karena

                     Belanda  berhasil  merebut  kembali  Indonesia  dari  tangan  Inggris.

                     Kemenangan  Belanda  atas  Prancis  menjadi  akhir  pemerintahan  Inggris  di
                     Indonesia.  Belanda  berhasil  menduduki  kembali  Indonesia  sesuai  isi

                     perjanjian London. Belanda membangun kembali kekuasannya di Indonesia
                     dengan membentuk komisaris Jenderal yang terdiri atas Elout Buyskes dan

                     Van der Capellen. Pada awalnya, pemerintah Belanda meneruskan kembali

                     sistem sewa tanah yang diterapkan Raffles. Namun kebijakan tersebut tidak
                     memberikan  hasil  yang  memuaskan,  sehingga  Pemerintah  Belanda

                     mengganti sistem sewa tanah tersebut dengan Cultuurstelsel (Yuliati: 97).
                                                           Kebijakan  Cultuurstelsel  pertama  kali

                                                   diperkenalkan  oleh    Van  den  Bosch  pada
                                                   tahun 1830. Pada dasarnya konsep kebijakan

                                                   Cultuurstelsel adalah meningkatkan produksi

                                                   tanaman ekspor. Kebijakan Cultuurstelsel ini
                                                   dianggap  mampu untuk  mengisi kekosongan

                                                   kas  keuangan  Belanda  akibat  perang
                                                   Diponegoro  (1825-1830),  perang  Belanda

                                                   dengan  Inggris,  dan  sparatisme  Belgia.
                     Adapun ketentuan pelaksanaan cultuurstalsel berdasarkan Lembaran Negara


                     (Staatblad) tahun 1834 No. 2 adalah sebagai berikut.
                     1.  Melalui  persetujuan,  penduduk  menyediakan  sebagian  tanahnya  untuk

                         penanaman tanaman perdagangan yang dapat dijual di pasaran Eropa.







                  10 | P a g e
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17