Page 203 - Bisikan Ombak - by Suci Harjono
P. 203

Anggi. Saat semua peralatan sudah diturunkan dari mobil, Sutriani mulai
        sibuk membantu Anggi menimbang ikan yang akan dibeli Anggi. Tidak
        ada lagi ingatan tentang Daud. Kesibukannya menyita seluruh perhatian
        dan tenaga tuanya. Sutriani bekerja keras.
                                          **

               Saat satu persatu para suami  dan  istri meninggalkan pantai,
        dan  mobil  Anggi menderu meninggalkan debu, Sutriani  masih  duduk
        termangu di tepi pantai. Ia sabar menunggu kedatangan Daud. Baginya
        tidak ada yang lebih membuatnya senang selain pulang bersama suami
        tercinta.  Masa-masa  sulit  tidak  akan  pernah  terasa  saat  menapaki
        berdua. Sutriani masih terus termanggu menunggu.
               “Ma, Yossi sudah siapkan semua. Mari torang pulang.” ajakan
        lembut putra bungsunya membuyarkan lamunan Sutriani. Wajah tegar
        Yossi tersenyum memberikan isyarat untuk pulang.
               Sutriani  menyambut  senyuman  Yossi,  sesaat membuang
        pandangan  matanya dari  laut.  Beberapa  saat kemudian  Sutriani
        memejamkan  mata, dan saat membukanya ia  mengangguk dan
        tidak  menolak  ketika  tangan  Yossi  menariknya  dengan  lembut  untuk
        meninggalkan pantai.
               Angin dingin terus berhembus saat Sutriani meninggalkan pantai
        Malalayang. Bisikan ombak terdengar semakin menjauh. *****


                                      -TAMAT-




















        Bisikan Ombak_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com                   203
   198   199   200   201   202   203   204   205   206