Page 199 - Bisikan Ombak - by Suci Harjono
P. 199
pelatihan dari LSM Mitra yang membantunya cepat bangkit dari
keterpurukan. Setidaknya ia terbantu untuk mempunyai semangat
hidup kembali.
**
Satu tahun kemudian, pembangunan daseng terhenti karena
kendala dana. Bangunan belum seluruhnya sempurna tetapi sudah bisa
dimanfaatkan oleh masyarakat.
Daseng selalu ramai dengan anak-anak dan orangtua. Beberapa
kegiatan nelayan dan anak-anak sering dilakukan disana. Hampir setiap
hari daseng tidak pernah sepi dari orang yang memanfaatkan untuk
berbagai kegiatan. Anak-anak biasa bermain di daseng sepulang sekolah.
Pengurus berusaha melengkapi daseng. Ada sebuah lemari kayu ukuran
2x 1,5 meter di sudut sebelah timur yang dilengkapi dengan berbagai
macam buku. Semua buku di tata berdasarkan jenis buku yang di bagi
per rak. Ada buku tentang kelautan, pengetahuan umum, kerajinan,
usah kecil kesehatan dan buku fiksi. Setiap raknya diberi label agar
memudahkan pembaca untuk memilihnya. Di bawah lemari digelar
tikar lebar dengan dilengkapi bantal-bantal besar untuk kenyamanan
pembaca. Buku-buku di perpustakaan mini ini tidak semuanya baru.
Bahkan hampir semuanya buku bekas. Banyak sumbangan buku dan
majalah dari berbagai pihak, dan semuanya layak baca dan ketika di
kemas dengan bagus menjadi daya tarik tersendiri.
Perhatian dari masyarakat umum berdatangan. Bahkan mereka
mempunyai seorang donatur tetap yang setiap bulan mengirimkan
bantuan buku-buku bekas dan baru untuk menambah koleksi
perpustakaan tersebut. Perpustakaan menjadi salah satu tempat favorit
pengunjung daseng, baik anak, remaja maupun orangtua. Anak-anak
bermain dan membaca di siang sampai sore hari, sementara orangtua
biasanya datang saat sore dan malam hari.
Pengurus kelompok nelayan sudah membicarakan manfaat
daseng sejak pembangunan dimulai. Daseng ini kelak akan dikelola secara
optimal oleh pengurus. Pengelolaan akan dibicarakan lebih lanjut pada
saat pembangunan daseng sudah selesai dilaksanakan. Daseng akan
Bisikan Ombak_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com 199