Page 195 - Bisikan Ombak - by Suci Harjono
P. 195

kami selalu mengharapkan informasi dari Pak Daud. Kebetulan saja ada
        teman Jantry dari perusahaan yang memberitahu  tentang dana yang
        telah diberikan perusahaan. Sebenarnya kami berharap Pak Daud bisa
        mengatakan hal yang sebenarnya kepada panitia.” Kata Budi panjang
        lebar.
               “Kita tahu..kita tahu,” ucap Daud lirih.
               “Selama ini kami mengenal Om Daud sebagai sosok yang baik,
        jujur,  pekerja  keras  dan  bertanggungjawab.  Masalah  ini  terjadi  pasti
        karena keterpaksaan.  Aku nyakin itu.” Ucap Erik sambil  memandang
        Budi, Jantry, Lamatenggo dan nelayan lain yang hadir.
               “Tapi sekali SALAH TETAP SALAH.” Kata Jantry tegas.
               “Daud nelayan yang jujur. Ia teman nelayan Sario. Selama ini Daud
        memimpin kelompok nelayan Malalayang dengan baik. Tidak pernah ada
        masalah yang timbul. Semua berjalan dengan baik. Daud mengunakan
        uang itu tetap salah. Seandainya Daud ijin dulu, lain masalahnya. Tetapi
        semua sudah terjadi. Yang penting semua memikirkan jalan keluarnya.
        Tidak malah menyalahkan.” Kata Lamatenggo bijak. Ia memandang Daud
        dengan iba  sekaligus  menyesal. Teman dekatnya tengah mengalami
        masalah berat. Kenapa ia tidak mampu membantunya? Sesalnya dalam
        hati.
               “Terus gimana?” tanya Jantry sebal. Ia mulai melunak.
        Mereka mendiskusikan masalah Daud.
               Ada beberapa pendapat yang berbeda. Budi mengerti kesulitan
        Daud dan tidak masalah jika Daud akan mengantikan uang yang dipakai
        dengan cara diangsur.  Sementara pendapat yang lain  menginginkan
        Daud segera menganti uangnya karena pembangunan daseng terhenti.
        Pendapat lainnya ingin ada teguran keras bahkan kalau perlu memberikan
        sangsi kepada Daud.
               Setelah diskusi panjang lebar, Budi dan orang-orang yang datang
        sepakat akan membawa persoalan Daud ke rapat  pengurus dan panitia.
        Budi memutuskan akan mengadakan rapat tiga hari ke depan.
               Daud  cukup  lega  dengan  keputusan  yang  diambil.  Meskipun
        menahan malu tetapi Daud merasakan kelegaan yang luar biasa. Beban
        yang menghimpit dada terasa mulai terangkat. Kepalanya terasa ringan,


        Bisikan Ombak_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com                   195
   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200