Page 20 - MAJALAH DIGITAL_PANGESTHI_TRI ELLIAWATI
P. 20
SASTRA (CERPEN)
“Pada tahun 1922-1959, ini diteliti karena pendidikan “Baik Bu,” jawab anak murid serempak.
bagi rakyat Indonesia sangat kurang pengajaran yang “Kalian harus semangat kejar pengetahuan yang
diberikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Ki Hajar pernah diajarkan oleh bapak ibu guru, paham?” tanya
Dewantara juga pernah di penjara di Belanda. Saat Bu Anik
kembali ke Indonesia Ki Hajar Dewantara terkenal “Paham Bu,” sorak anak murid.
dengan ilmunya,”jelas Arwan lebih lanjut. “Bagus, selanjutnya kertas kumpulkan di meja Ibu, dan
“Dan di sekolah kita ini, termasuk sekolah berkarakter kalian boleh belajar untuk mapel selanjutnya,” jelas Bu
karena mengikuti tuntunan Ki Hajar Dewantara, Anik.
Perpustakaan Kihajar (kita harus belajar) dan Pendopo “Bu ...!” panggil Ratih.
Dewantara. Dalam pelajaran pun kita banyak “Ada apa, Tih?” tanya Bu Anik.
membahas tentang Ki Hajar Dewantara kan?” jelas
Bagas. “Berpendidikan, kita harus berpendidikan seperti Ki
Hajar Dewantara. Kalo kita gak pintar terus ingin
“Hmmm, iya-yah, oh ya kenapa Ki Hajar Dewantara berpendidikan caranya gimana Bu?” tanya Ratih.
pernah di penjara?” tanya Ratih. “Haduh Ratih, kan kita bisa belajar dengan tekun,
“Kamu bener-bener gak baca ya, Ratih?” tanya Bagas jangan mudah menyerah,” jawab Bu Anik.
“Hehehe,” cengenges Ratih “Ki Hajar Dewantara itu orang Jawa, beliau lahir di…,”
“Hmmm, jadi gini pak Ki Hajar Dewantara pernah belum sempat Bu Anik menyelesaikan, Arwan
dipenjara karena pak Ki Hajar nulis kritikan buat memotong pembicaraan Bu Anik.
perayaan seratus tahun bebasnya Belanda dari “Di Yogyakarta Bu,” jawab Arwan
penjajah Prancis,” Jelas Arwan. “Wah, ternyata kamu bisa yah, pintar kamu, memiliki
Saat mendengar penjelasan Arwan Ratih langsung pengetahuan luas tentang sejarah,” ucap Bu Anik
mengerti materi tentang Ki Hajar Dewantara. “Iyah Bu, terima kasih,” jawab Bagas, Ratih, dan Arwan.
“Lo tau gak, gelar yang dikasih pemerintah RI untuk Ki
Hajar Dewantara?” tanya Bagas. Anak-anak teruslah belajar dengan memanfaatkan apa
yang ada di sekolah kita. Sekolah adalah tempat belajar
“Gua, gak tahu!” ucap Ratih yang menyenangkan. Apa yang kalian pelajari dan
“Pemerintah RI menetapkan Ki Hajar Dewantara lakukan saat ini akan kalian unduh di masa yang akan
menjadi Pahlawan Nasional dan dikasih gelar Bapak datang. Tetap semangat belajar menjadi manusia
Pendidikan Nasional,” jelas Bagas seutuhnya.
“Bagas, Arwan, makasih banget dah kasih tau tentang
Ki Hajar Dewantara, kalian memang top bangeet, SELESAI
makasih ya,” ucap Ratih.
“Iyah Tih, santai aja,” jawab Bagas dan Arwan.
Teng..teng..teng..
Ratih, Arwan, dan Bagas segera bergegas masuk kelas
dan menuju tempat duduknya masing-masing.
“Anak-anak apakah kalian masih bingung dengan Ki
Hajar Dewantara?” tanya Bu Anik.
Jangan pernah berharap bahwa jalan
“Gak Bu,” jawab anak-anak serempak.
“Anak-anak Ibu akan menyampaikan pesan buat hidupmu akan seperti jalan hidup orang
kalian,” ucap Bu Anik lain. Perjalanan hidup yang kamu
“Pesan apa Bu, kok kayak nya penting?” tanya Ratih
“Pak Ki Hajar Dewantara itu kan berpendidikan, Ibu juga miliki merupakan sesuatu yang unik,
ingin anak murid Bu Anik nanti berpendidikan, karena seperti dirimu.
dengan berpendidikan, kalian bisa membanggakan
orang tua,” Ucap Bu Anik.
20 smpn6salatiga.sch.id Pangesthi