Page 15 - MAJALAH DIGITAL_PANGESTHI_TRI ELLIAWATI
P. 15

ULAS KARYA




          Resensi





                       FILM KARTINI




                                          Karya: Berliana Elsabat C.






         F         ilm  ini  menceritakan  tentang  kehidupan  Kartini  yang   Judul Film      : Kartini (2017)
                   memperjuangkan  kesetaraan  antara  pria  dan  wanita.  Sosok
                   Kartini  digambarkan  sebagai  seorang  pemberontak  dan  tak
                                                                               Sutradara     : Hanung Bramantyo
                   segan melawan orang yang menentangnya di saat ia tidak      Produser       : Robert Ronny
       melakukan  sesuatu  yang  salah.  Seperti  saat  ia  melawan  kakaknya  yang  Editor              : Wawan I. Wibowo
       berusaha memisah kamarnya dari ibu kandungnya, MA Ngasirah yang tidak   Durasi             : 119 menit
       berstatus  bangsawan  seperti  dirinya  dan  mengharuskannya  untuk     Penulis Naskah       :
       memanggil Kartini dengan panggilan “Ndoro Ayu”.  KARYA: OBRIN SYAHRI    Hanung Bramantyo
               Kisah  berlanjut  saat  ia  dipingit  karena  sudah  mulai  memasuki  masa  Bagus Bramanti
       pubertasnya,  ia  diharuskan  untuk  terus  tinggal  di  rumah  dan  mempelajari  Pemeran     :
       tata krama seperti perempuan yang lainnya sembari menunggu ada laki-laki  Dian Sastrowardoyo
       yang  datang  untuk  meminangnya.  Padahal  dari  lubuk  hatinya  yang  Deddy Sutomo
       terdalam,  Kartini  ingin  mengenyam  pendidikan  setinggi-tingginya  hingga  Christine Hakim
       sampai ke negeri Belanda. Namun, Kartini tidak tahan melakukan semua hal  Reza Rahadian
       itu.  Banyak  Pikiran  yang  berkecamuk  di  kepalanya,  seperti  kenapa  Ayushita Nugraha
       perempuan tidak bisa berpendidikan tinggi.                              Acha Septriasa
                 Suatu  hari,  kakak  Kartini,  Sosrokartono,
       memberikan  kunci  lemarinya  yang  berisi
       buku-buku  sebelum  ia  pergi  ke  Belanda.
       Kartini yang kemudian membaca buku-buku
       pemberian  kakaknya  berhasil  membuat
       pikirannya tidak terpenjara dengan berbagai
       macam  khayalan  yang  divisualisasikannya
       secara  nyata.  Sampai  pada  bagian  dimana
       adiknya,  Kardinah  dan  Roekmini  masuk  ke
       kamar  Kartini  untuk  dipingit,  Kartini  pun
       mengajak  dua  adiknya  itu  untuk  membantu
       perjuangannya.  Ia  ingin  mendobrak  tradisi
       bahwa   sebenarnya   perempuan    wajib
       mendapatkan hak yang sama untuk sekolah
       setinggi-tingginya.
       Kelebihan :
             Kelebihan  dalam  film  ini  adalah  bisa
       menginspirasi kaum muda khususnya wanita
       agar selalu berjuang dalam pendidikan.
       Kekurangan :
                Kekurangan  dalam  film  ini  adalah  salah
       satu  peran  yaitu  yang  berperan  sebagai
       Slamet masih kurang menjiwai aksen bahasa
       Jawa.






                                                                           Pangesthi  smpn6salatiga.sch.id       15
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20