Page 139 - RBDCNeat
P. 139

siap-siap difoto. Namun, Teteh tiba-tiba mencegahku, “Mau
              duduk di sini sama Teteh?” Akhirnya aku duduk di sebelah Teh
              Ninih. Aa sampai berdiri karena khawatir tempat duduknya
              tidak cukup, tapi Teteh menyuruh Aa untuk duduk kembali.
              Akhiranya aku difoto sambil dipeluk oleh Teh Ninih.

                  Setelah selesai difoto, aku kembali mencium tangan Aa
              dan Teteh lalu kembali ke bawah. Ketika aku dan Mama akan
              turun, ada orang yang berkata, “Tolong dibantu.” Ada juga
              yang mengucapkan “Terima Kasih” kepada Mamaku.
                  Alhamdulillah, perjuanganku dan Mama bolak-balik
              hanya demi bisa berfoto dengan Aa Gym pun tidak sia-sia.
              Akhirnya aku bisa berfoto dengan Aa Gym dan Teh Ninih.
              Senang sekali rasanya hati ini. Padahal awalnya Mama sudah
              merasa pesimis.
                  Namun, mungkin inilah mukzijat dari Allah hingga pada
              akhirnya aku bisa berfoto dengan Aa dan Teteh meski harus
              mengalami yang namanya beredesak-desakan dengan banyak
              orang. sempat terbersit sebuah pertanyaan dalam benak ini,
                  “Kok Aa mau-maunya mendahulukan aku untuk difoto?
              Apakah Aa tidak takut jamaah  lain  akan marah karena
              mendulukanku untuk difoto?”

                  Begitu kami bertemu lagi dengan Bapak. Ternyata Bapak
              melihat dari jauh saat aku dan Mama berfoto dengan Aa Gym
              dan Teh Ninih.









                                            Roda Berputar dalam Cahaya | 103
   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144