Page 135 - RBDCNeat
P. 135
bisa bertemu dengan Aa Gym. Namun, takdir berkata lain.
Sesampainya di DT, kami mencari keberadaan rumah Aa Gym.
Setelah dicari-cari belum ketemu juga.
Akhirnya Mama bertanya kepada Mama-Mama penjual
kaset, “Rumahnya Aa Gym di sebelah mana, ya Bu?”
“Oh... rumah Aa Gym, di sana. Dekat Masjid DT.” Jawab
Mama itu singkat.
Tanpa pikir panjang, kami langsung menuju masjid yang
ditunjuk Mama itu. Sesampainya di masjid, rumah Aa Gym
belum juga kami temukan. Mama bertanya lagi kepada orang
yang ada di situ. Ada yang memberitahu kalau rumah Aa Gym
di Gang TKP. Kami langsung menuju ke sana. Meski rumah
Aa Gym akhirnya berhasil kami temukan, kami masih harus
menelan pil kekecewaan. Kami tidak mendapati siapa-siapa
di sana, rumah itu tampak sepi.
Mama sempat bertanya kepada santri berpapasan, “Aa
Gym nya ada?”
“Maaf De, Aa-nya sedang tidak bisa diganggu. Beliau
sedang istirahat. Besok saja Ade-nya ke sini lagi.” jawabnya
sambil tersenyum.
Dengan sedikit kecewa, kami melenggang pulang. Untuk
sedikit meredam kekecewaanku Mama berkata, “Neng, engke
weh pami Aa na atos uwih ti hajian, urang ka dieu deui. Kan
ayeuna mah atos terang bumi na Aa, sareng waktosna kanggo
50
difoto sareng Aa Gym.” Aku hanya bisa menganggukkan
50
Neng, nanti kalau (Aa Gym) sudah pulang dari ibadah haji kita ke sini lagi.
Sekarang kan sudah tahu rumahnya Aa,dan kapan waktunya untuk foto-foto bareng
Aa Gym.
Roda Berputar dalam Cahaya | 99