Page 264 - RBDCNeat
P. 264
ibunya Rizal, salah satu peserta lomba puisi dari SLB Angksa.
Saya sering sekali mendengar Teh Dini telepon ke radio MQFM.
Rizal juga senang sekali ketika mendengar suara Teh Dini ada di
radio.” Ibu hanya tersenyum mendengar cerita ibu itu.
Setelah semua selesai, aku keluar dari ruangan dan tinggal
menunggu keputusan juri tentang siapa yang terus maju ke
tingkat Propinsi. Aku menghampiri Ibu yang sedang bersama
seorang ibu lain beserta anak laki-lakinya.
“Teh Dini, kenalkan ini Rizal dari SLB Angkasa. Rizal senang
sekali kalau mendengar suara Teh Dini di Radio.” kata ibu itu
mmeperkenalkan diri.
Aku hanya bisa berucap, “Alhamdulillah” sambil tersenyum.
Aku jadi berpikir, “Oh... Rizal dari SLB Angkasa yang
selama ini sering menyapaku di radio itu ternyata ini orangnya.
Alhamdulillah, akhirnya aku bisa bertemu dengan Rizal walaupun
hanya sebentar.”
Rizal ini seorang anak luar bisa. Saat perlombaan
berlangsung, kata ibunya, Rizal sedang sakit, tapi dia tetap bisa
menampilkan yang terbaik di hadapan juri. Walaupun Rizal
menggunakan kursi roda, tapi dengan kepandaiannya dalam
membaca puisi dengan jelas dan lantang, ternyata mampu
menarik simpati dari para juri.
Akhirnya juri pun memilih Rizal untuk melanjutkan lomba
ke tingkat Propinsi. Sedangkan aku menjadi juara ketiga di
tingkat Kabupaten. Guruku menanyakan kepada para juri
tentang apa saja yang menjadi kekurangan ku. Lalu, mereka
menjelaskan, “Dini itu sudah bagus dari sisi penghayatannya,
228 | Roda Berputar dalam Cahaya