Page 48 - Buku SKI XII MA
P. 48

sekitar masjid menjadi Kudus, yang diambil dari nama sebuah kota di Palestina,

                         yaitu Al-Quds.
                               Sunan  Kudus  dalam  melaksanakan  dakwah  menggunakan  pendekatan

                         budaya, beliau juga memainkan peran sebagai sosok pujangga yang menciptakan
                         berbagai  lagu  dan  cerita  keagamaan.  Karyanya  yang  paling  terkenal  adalah

                         Gending Maskumambang dan Mijil. Sunan kudus merupakan sosok yang sangat

                         menghargai  kearifan  lokal,  beliau  melarang  penyembelihan  lembu  bagi
                         masyarakat muslim di Kudus. Larangan ini adalah bentuk toleransi terhadap adat

                         istiadat serta watak masyarakat setempat yang sebelumnya masih kuat dengan
                         agama  Hindunya.  Dalam  keyakinan  Hindu,  lembu  termasuk  binatang  yang

                         dikeramatkan dan suci.

                     8.  Sunan Muria (Raden Umar Said)


                               Sunan  Muria  dalam  berdakwah  memiliki  kekhasan  dan  keunikan

                         tersendiri,  yaitu  menjadikan  desa-desa  terpencil  sebagai  medan  dakwah
                         Islamnya.  Sunan  Muria  dikenal  sebagai  wali  yang  lebih  gemar  menyendiri,

                         bertempat  tinggal  di  desa  terpencil,  dan  bergaul  dengan  rakyat  kebanyakan.
                         Sunan  Muria  memberikan  pengajaran  kepada  masyarakat  di  sekitar  Gunung

                         Muria dengan mengadakan kursus-kursus bagi para pedagang, nelayan, ataupun

                         masyarakat  kecil  lainnya.  Sunan  Muria  juga  merupakan  pendukung  setia
                         Kesultanan  Demak  dan  ikut  andil  dalam  pendirian  Masjid  Demak.  Beliau

                         memiliki karya tulis yang masih digemari hingga saat ini, yaitu tembang sinom
                         dan kinanti.

                     9.  Sunan Gunung Jati (Raden Syarif Hidayatullah)

                               Sunan  Gunung  Jati  banyak  menghabiskan  sebagian  waktunya  untuk

                         melakukan  Jihad  dalam  rangka  melawan  dan  mengusir  Portugis  dari  bumi
                         Indonesia.  Hal  ini  dilakukan  dengan  menggabungkan  kekuasaan  Banten  dan

                         Demak  sehingga  memiliki  kekuatan  yang  diperhitungkan,  pada  peperangan
                         pertama,  pasukan  Islam  mengalami  kekalahan  yang  sangat  fatal,  namun

                         berikutnya ketika Portugis mendarat kembali di Sunda Kelapa, pasukan Islam
                         berhasil  menumpas  perlawanan  pasukan  Portugis,  sehingga  Sunda  Kelapa

                         diubah menjadi Jayakarta.

                               Oleh sebagian para sejarawan, Sunan Gunungjati dikenal sebagai peletak
                         konsep  negara  Islam  modern  ketika  itu,  dengan  bukti  berkembangnya






               36   SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS XII
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53