Page 44 - Buku SKI XII MA
        P. 44
     kerja  sama  dengan  Raja  Padjajaran.  Berkat  kemenangannya  ini,  Nurullah
                             mengganti  nama  Sunda  Kelapa  menjadi  Jayakarta.  Di  Banten,  beliau
                             meninggalkan putranya yang bernama Hasanuddin untuk memimpin Banten.
                             Sunan  Gunung  Jati  wafat  di  Cirebon  pada  tahun  1570  dan  usianya
                             diperkiran  sekitar  80  tahun.  Makamnya terdapat  di  kompleks  pemakaman
                             Wukir Sapta Pangga di Gunung Jati, Desa Astana Cirebon, Jawa Barat.
               B.    Strategi Dakwah Walisanga
                     1.  Maulana Malik Ibrahim
                               Maulana Malik Ibrahim pada awal dakwahnya menggunakan pendekatan
                         kekeluargaan  dengan  menawarkan  putrinya  untuk  diperistri  Raja  Majapahit.
                         Upaya  ini  rupanya  tidak  berhasil,  karena  belum  sampai  tujuan,  rombongan
                         terkena  serangan  penyakit  hingga  banyak  yang  meninggal.  Namun  demikian
                         tantangan ini rupanya tidak menyurutkan tekad Maulana Malik Ibrahim untuk
                         berdakwah untuk mengislamkan kerajaan Majapahit.
                               Pada  langkah  berikutnya  Maulana  Malik  Ibrahim  mengambil  jalur
                         pendidikan  dengan  mendirikan  pesantren.  Dinamakan  pesantren  karena
                         merupakan  tempat  belajar  para  santri.  Upaya  pendidikan  di  pesantren  oleh
                         Syaikh Maulana Malik Ibrahim dimaksudkan untuk menampung dan menjawab
                         permasalahan-permasalahan sosial keagamaan serta menghimpun santri. Karena
                         komitmen  dan  konsistensinya  dalam  mendakwahkan  Islam,  Maulana  Malik
                         Ibrahim dipandang sebagai “Bapak (Ayah) Spiritual Walisanga”.
                     2.  Sunan Ampel (Raden Rahmatullah)
                               Dalam tahap awal misi dakwahnya, Sunan Ampel membangun pesantren
                         di Ampel Denta, dekat Surabaya. Pada pesantren yang diasuhnya Sunan Ampel
                         mendidik  kader-kader  da'i  yang  kemudian  disebar  ke  seluruh  Jawa.  Sunan
                         Ampel telah mendidik murid-murid yang terkenal antara lain Sunan Bonang dan
                         Sunan  Drajat  yang  tak  lain  keduanya  adalah  putra  Sunan  Ampel  sendiri,
                         Maulana Ishak, Sunan Giri, dan Raden Patah (Sultan Demak).
                               Sunan Ampel dikenal sebagai negarawan, tokoh yang mempunyai gagasan
                         dan perencana berdirinya kerajaan Islam pertama di tanah Jawa. Menurut bukti
                         sejarah  Sunan  Ampel  sebagai  orang  yang  mengukuhkan  Raden  Fatah  sebagai
                         sultan  pertama  Kesultanan  Demak  Bintoro.  Pada  akhirnya  kesultanan  Demak
               32   SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS XII
     	
