Page 40 - Buku SKI XII MA
P. 40

1.  Syaikh Maulana Malik Ibrahim (w. 882 H/ 1419 M)

                                Ada  perbedaan  pendapat  terkait  asal  usul  Syaikh  Maulana  Malik

                           Ibrahim, ada pendapat berasal dari Turki dan ada pendapat lain menyatakan
                           berasal dari Kashan sebuah tempat di Persia (Iran) sebagaimana tercatat pada

                           prasasti makamnya.  Syaikh Maulana Malik Ibrahim adalah seorang ahli tata
                           negara yang menjadi penasehat raja, guru para pangeran dan juga dermawan

                           terhadap  fakir  miskin.    Menurut  Babad  ing  Gresik  beliau  datang  bersama

                           kawan-kawan  dekatnya  dan  berlabuh  di  Gresik  pada  tahun  1293/1371  M.
                           Syaikh Maulana Malik Ibrahim adalah keturunan Ali Zainal Abidin cicit Nabi

                           Muhammad Saw.
                                Syaikh Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik bermukim di Gresik

                           untuk menyiarkan ajaran Islam hingga akhir hayatnya pada tanggal 12 Rabiul
                           awwal 822 H, bertepatan dengan 8 April 1419 M dan di makamkan di desa

                           Gapura  kota  Gresik.  Makamnya  banyak  diziarahi  masyarakat  hingga

                           sekarang.  Sunan  Gresik  dianggap  sebagai  penyiar  Islam  pertama  di  tanah
                           Jawa, sehingga dianggap sebagai Ayah dari Walisanga.

                     2.  Sunan Ampel atau Raden Rahmat (w. 1406 M)

                                Raden  Rahmat  adalah  putra  cucu  Raja  Champa,  ayahnya  bernama
                           Ibrahim  As-Samarkandi  yang  menikah  dengan  Puteri  Raja  Champa  yang

                           bernama  Dewi  Candra  Wulan.  Raden  Rahmat  ke  tanah  Jawa  langsung  ke

                           Majapahit, karena bibinya Dewi Dwara Wati diperistri Raja  Brawijaya, dan
                           istri yang paling disukainya. Raden Rahmat berhenti di Tuban dan ditempat

                           itu  beliau  berkenalan  dengan  dua tokoh masyarakat  yaitu  Ki Wiryo  Sarojo

                           dan  Ki  Bang  Kuning,  yang  kemudian  masuk  Islam  keduanya  beserta
                           keluarganya. Dengan masuk Islamnya Ki Wiryo Sarojo dan Ki Bang Kuning,

                           usaha  Sunan  Ampel  semakin  mudah  dalam  mendekati  masyarakat  dan
                           melakukan dakwah Islam, sedikit demi sedikit mengajarkan Ketauhidan dan

                           Ibadah.  Sunan  Ampel  wafat  pada  tahun  1406M.  Beliau  dimakamkan  di
                           Kompleks Masjid Ampel, Surabaya. Sampai sekarang makam beliau banyak

                           dikunjungi peziarah dari berbagai derah diseluruh pelosok Indonesia.

                     3.  Sunan Bonang atau Makhdum Ibrahim (w.1525 M)

                                Raden Maulana Makhdum Ibrahim adalah putra Sunan Ampel dari istri

                           yang  bernama  Dewi  Candrawati.  Sunan  Bonang  dikenal  sebagai  ahli  Ilmu






               28   SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS XII
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45