Page 43 - Buku SKI XII MA
P. 43
serta logika. Sunan Kudus juga dipercaya sebagai panglima perang
Kesultanan Demak. Ia mendapat kepercayaan untuk mengendalikan
pemerintahan di daerah Kudus, sehingga ia menjadi pemimpin pemerintahan
(Bupati) sekaligus pemimpin agama. Sunan Kudus meninggal di Kudus pada
tahun 1550, makamnya berada di dalam kompleks Masjid Menara Kudus.
8. Sunan Muria atau Raden Umar Said (w. abad 15)
Sunan Muria adalah putera Sunan Kalijaga dengan Dewi Saroh. Nama
aslinya adalah Raden Umar Said, semasa kecil ia biasa dipanggil Raden
Prawoto. Dikenal sebagai Sunan Muria karena pusat dakwah dan bermukim
beliau di Bukit Muria. Dalam dakwah, beliau seperti ayahnya. Ibarat
mengambil ikan “tidak sampai keruh airnya”. Dalam sejarah tidak diketahui
secara persis tahun meninggalnya dan menurut perkiraan, Sunan Muria
meninggal pada abad ke-16 dan dimakamkan di Bukit Muria, Kudus.
9. Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah (w. 1570 M)
Dikenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati, nama asli beliau adalah
Syarif Hidayatullah. Beliau adalah salah seorang dari Walisanga yang banyak
memberikan kontribusi dalam menyebarkan agama Islam di pulau Jawa,
khususnya di daerah Jawa Barat. Syarif Hidayatullah dikenal sebagai pendiri
Kesultanan Cirebon dan Banten.
Dalam bukunya Sadjarah Banten, Hoesein Djajadiningrat menyatakan
kedua nama yaitu Fatahillah dan Nurullah merupakan nama satu orang.
Nama aslinya adalah Nurullah, kemudian dikenal juga dengan nama Syekh
Ibnu Maulana. Nurullah yang kemudian dikenal dengan nama Sunan
Gunung Jati berasal dari Pasai. Penguasaan Portugis atas Malaka pada 1511
dan akhirnya Pasai pada tahun 1521 membuat Nurullah tidak tinggal lama di
Pasai. Beliau segera berangkat ke Mekah untuk melaksanakan ibadah haji.
Setelah kembali dari Tanah Suci pada tahun 1524, lalu langsung menuju
Demak dan beristri adik Sultan Trenggana.
Atas dukungan dari Sultan Trenggana, beliau berangkatlah ke Banten
untuk mendirikan sebuah pemukiman muslim. Kemudian dari Banten,
Nurullah melebarkan pengaruhnya ke daerah Sunda Kelapa. Di sini, pada
tahun 1526 dia berhasil mengusir bangsa Portugis yang hendak mengadakan
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS XII 31