Page 45 - Buku SKI XII MA
P. 45
Bintoro menjadi pusat penyebaran Islam ke seluruh wilayah Indonesia.
Kesultanan Demak Bintoro menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan
kemasyarakatan. Masjid Masjid Demak didirikan pada tahun 1478 yang
diprakarsai oleh Sunan Ampel bersama dengan para Walisanga.
3. Sunan Bonang (Raden Maulana Makhdum Ibrahim)
Sunan Bonang sangat memperhatikan tradisi dan budaya masyarakat yang
telah berkembang. Saat itu masyarakat Jawa memiliki kegemaran terhadap seni
pewayangan yang ceritanya diambil dari ajaran Hindu dan Budha. Para wali
berusaha keras untuk mewarnai dan menggubah ajaran masyarakat pada saat itu
dengan menciptakan tembang atau syair yang berisi ajaran tauhid dan
peribadatan. Setiap bait selalu diselingi dengan syahadatain (dua kalimat
syahadat), sehingga kita sekarang mengenal gamelan sekaten, yaitu pengucapan
masyarakat Jawa terhadap syahadatain. Salah satu tembang ciptaan Sunan
Bonang adalah tembang durma, sejenis macapat yang menggambarkan suasana
tegang, bengis, dan penuh amarah dalam kehidupan dunia yang fana.
Karya yang berupa catatan-catatan pengajaran Sunan Bonang dikenal
dengan Suluk Sunan Bonang atau Primbon Sunan Bonang. Suluk atau primbon
hasil karya Sunan Bonang berbentuk prosa dalam gaya Jawa, namun
penggunaan kalimat-kalimatnya banyak sekali dipengaruhi bahasa Arab.
Diantara karya lainnya, adalah Sekar Damarwulan, Primbon Bonang I dan II,
dan Serat Wragul.
4. Sunan Kalijaga (Raden Mas Syahid)
Sunan Kalijaga dikenal sebagai seorang wali yang berjiwa besar,
berpandangan luas, berpikiran tajam, intelek, cerdas, kreatif, ivovatif dan
dinamis, serta berasal dari suku Jawa asli. Dalam menyebarkan dakwahnya,
Sunan Kalijaga tidak menetap di suatu daerah. Raden Mas Syahid senantiasa
berkeliling dari satu daerah ke daerah lain, sehingga wilayah dakwah Sunan
Kalijaga sangat luas. Raden Mas Syahid dianggap mampu menerapkan sistem
dakwah yang cerdas dan aktual, banyak orang dari golongan bangsawan dan
cendekiawan memberikan hormat dan simpati terhadapnya, mudah diterima oleh
semua kalangan masyarakat, mulai rakyat bawah hingga kalangan atas bahkan
para penguasa.
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS XII 33