Page 63 - Buku SKI XII MA
P. 63
Paska mangkatnya Sultan Trenggono, kepemimpinan Kerajaan Islam Demak
dilanjutkan oleh Sunan Prawoto namun tidak berselang lama, tragedi berdarah
terjadi. Sunan Prawoto dibunuh oleh Arya Penangsang sebagai bentuk balas dendam
terhadap Sunan Prawoto atas meninggalnya Sultan Trenggono. Arya Penangsangpun
bernasib seperti pendahulunya. Atas kehendak taqdir, dalam dalam pertarungan satu
lawan satu perlawanan Arya Penangsang berhasil dipatahkan oleh Jaka Tingkir.
Dengan bantuan Kyai Gede Pamanahan dan putranya Sutawijaya, serta Ki Penjawi.
Kemudian Jaka Tingkir naik tahta kerajaan dan penobatannya dilakukan oleh Sunan
Giri. Setelah menjadi raja, ia bergelar Sultan Hadiwijaya dan memindahkan pusat
pemerintahannya dari Demak ke Pajang.
2. Kerajaan Pajang
Jaka Tingkir, adalah sultan dan raja pertama Kerajaan Pajang yang merupakan
kelanjutan dari karajaan Demak. Jaka Tingkir bergelar Sultan Hadiwijaya, setelah
mangkat diganti oleh menantunya Arya Panggiri yang juga anak asuhan dari
Prawoto. Namun putera Sultan Hadiwijaya yaitu Pangeran Benawa ingin menguasai
dan tidak punya kemampuan untuk melawan Arya Panggiri, ia meminta bantuan
Panembahan Senopati Penguasa Mataram untuk mengusir Arya Panggiri dan
berhasil, dan akhirnya sejak itulah kerajaan Pajang dibawah kekuasaan Mataram.
Perkembangannya selanjutnya, karena pada masa Sultan Agung bermaksud
memberontak, maka penguasa Mataram menghancurkannya, dan berakhirlah
kekuasaan Pajang pada tahun 1618 M.
3. Kerajaan Mataram Islam
Senopati berkuasa sampai tahun 1601 M. Sepeninggalnya, ia digantikan oleh
puteranya Seda Ing Krapyak digantikan oleh puteranya, Sultan Agung (1613-
1646M). Pada masa pemerintahan Sultan Agung, kontak bersenjata antara kerajaan
Islam Mataram dengan VOC mulai terjadi. Pada tahun 1646 M. ia digantikan oleh
puteranya, yaitu Amangkurat I. Pada masanya terjadi perang saudara dengan
Pangeran Alit yang mendapat dukungan dari para ulama. Akibatnya, para ulama
pendukung dibantai habis pada tahun 1647 M.
Pemberontakan itu kemudian diteruskan oleh Raden Kajoran 1677 M dan 1678
M. Pemberontakan-pemberontakan seperti itulah pada akhirnya menjadi sebab
runtuhnya kerajaan Islam Mataram. Namun demikian, Kerajaan Islam Mataram
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS XII 51