Page 68 - Buku SKI XII MA
P. 68

Mahkota. Sejak baginda masuk Islam, terjadilah Islamisasi di Kutai dan sekitarnya.

                    Setelah itu, penyebaran Islam lebih jauh ke daerah-daerah pedalaman dilakukan oleh
                    putranya dan para penggantinya meneruskan dakwah sampai di daerah-daerah yang

                    lebih dalam.

               D.   Kerajaan Gowa - Tallo


                                                    Kultur  Kerajaan  Gowa  -  Tallo  tidak  dapat
                                                    dipisahkan  dengan  Islam.  Setelah  Kerajaan  Gowa-

                                                    Tallo memeluk Islam, penyebaran Islam di Sulawesi

                                                    dan bagian timur Indonesia sangat pesat.

                               https://cagarbudaya.kemdikbud.go.i  Kerajaan  ini  adalah  kerajaan  yang  menerapkan
                               d/
                      Gambar 3.4 Makam raja-raja Goa-Tallo
                                                    syariah  Islam.  Karena  itu,  wajar  kalau  Gowa  ini

                    dikenal sebagai “Serambi Madinah”.

                          Keberhasilan  penyebaran  Islam  terjadi  setelah  memasuki  awal  Abad  XVII
                    dengan kehadiran tiga orang mubalig yang bergelar datuk dari Minangkabau. Lontara

                    Wajo menyebutkan bahwa ketiga datuk itu datang pada permulaan Abad XVII dari
                    Koto Tangah, Minangkabau. Mereka dikenal dengan nama Datuk Tellue (Bugis) atau

                    Datuk  Tallua  (Makassar),  yaitu:  (1)  Abdul  Makmur,  Khatib  Tunggal,  yang  lebih

                    populer  dengan  nama  Datuk  ri  Bandang;  (2)  Sulaiman,  Khatib  Sulung,  yang  lebih
                    populer dengan nama Datuk Patimang; (3) Abdul Jawad, Khatib Bungsu, yang lebih

                    dikenal dengan nama Datuk Ri Tiro.
                         Sesampainya  di  Gowa,  mereka  memperoleh  keterangan  dari  orang-orang

                    Melayu  yang  banyak  tinggal  di  Gowa,  bahwa  raja  yang  paling  dimuliakan  dan
                    dihormati  adalah  Datuk Luwu’,  sedangkan  yang  paling  kuat  dan  berpengaruh  ialah

                    Raja  Tallok  dan  Raja  Gowa.  Mereka  berangkat  ke  Luwu  untuk  menemui  Datuk

                    Luwu’, La Patiware Daeng Parabu. Datuk Luwu adalah raja yang paling dihormati,
                    karena  kerajaanya  dianggap  kerajaan  tertua  dan  tempat  asal  nenek  moyang  rajaraja

                    Sulawesi  Selatan.  Kedatangan  Datuk  Tellue  mendapat  sambutan  hangat  dari  Datuk

                    Luwu’, La Patiware Daeng Parabu.
                         Sejak  agama  Islam  menjadi  agama  resmi  di  GowaTallo’,  Raja  Gowa  Sultan

                    Alauddin  makin  kuat  kedudukannya.  Sebab,  beliau  juga  diakui  sebagai  Amirul
                    Mukminin  (kepala  agama  Islam)  dan  kekuasaan  Bate  Salapanga  diimbangi  oleh

                    Qadhi,  yang  menjadi  wakil  raja  untuk  urusan  keagamaan  bahkan  oleh  orang-orang






               56   SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS XII
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73