Page 19 - PENDIDIKAN SEKSUAL SERIES 1
P. 19
Mitos dan Fakta tentang Seksualitas pada Remaja
Disabilitas Intelektual
"Pernah saya dengar, anak tunagrahita itu lebih baik disteril saja. Rasanya
berat untuk diterima, tapi penjelasannya kadang terasa masuk akal juga."
— Ibu N, 44 tahun
1. Mitos
Remaja dengan Disabilitas Intelektual Tidak Memiliki Ketertarikan
Seksual
Salah satu kesalahpahaman yang masih banyak ditemui adalah anggapan
bahwa remaja dengan disabilitas intelektual tidak memiliki ketertarikan
seksual. Namun, penelitian menunjukkan bahwa remaja dengan
disabilitas intelektual mengalami perkembangan seksual yang serupa
dengan remaja tanpa disabilitas, walaupun mereka mungkin menghadapi
tantangan lebih besar dalam memahami dan mengekspresikan kebutuhan
serta hak seksual mereka (Top, 2021; Noroozi et al., 2020).
Remaja ini tetap memiliki perasaan cinta, ketertarikan, kebutuhan untuk
berdekatan, dan keinginan membangun hubungan sosial. Oleh karena itu,
penting untuk mengakui bahwa mereka, sama seperti remaja lainnya,
membutuhkan bimbingan yang sesuai agar dapat memahami perubahan
dalam tubuh dan perasaan mereka.
2. Mitos
Memberikan Pendidikan Seks Akan Mendorong Perilaku Seksual Dini
Sebagian orang tua khawatir bahwa membicarakan pendidikan seks dapat
mendorong anak untuk mencoba perilaku seksual lebih awal. Padahal,
penelitian membuktikan bahwa pendidikan seks yang komprehensif
justru memperkuat kemampuan anak dalam membuat keputusan yang
sehat, meningkatkan keterampilan perlindungan diri, serta mengurangi
risiko keterlibatan dalam perilaku seksual yang berisiko (Amelink et al.,
2021; Schmidt et al., 2021). Memberikan informasi yang tepat sejak dini
justru melindungi anak, membantu mereka mengenali hak-haknya atas
tubuh sendiri, dan membangun batasan sosial yang aman.
Parent As Teacher 15

