Page 11 - E-MODUL METOPEN BERBASIS HYBRID LEARNING DENGAN TEKNIK SCAFFOLDING
P. 11

sosial tertentu sebagai landasan postulatnya.

                     6.  Mengubah  (to  change),  untuk  melakukan  intervensi  sosial,  seperti  membantu
                        partisipasi dalam upaya mengubah kondisi atau keadaan dari sesuatu yang belum

                        diketahui menjadi tahu.

                     7.  Mengevaluasi  (to  evaluate),  untuk  memonitor  program  intervensi  sosial  atau
                        menilai  apakah  program  yang  telah  ditetapkan  sesuai  dengan  outcome  yang

                        telah  direncanakan  dan  membantu  memecahkan  masalah  dan  membuat
                        kebijakan.


                  3.  Etika Penelitian

                     Dalam  setiap  profesi  biasanya  memiliki  etika  tersendiri  yang  diturunkan  dari

                prinsip-prinsip  moral  yang  bersifat  universal,  meskipun  ketika  diturunkan  menjadi
                kode etik menjadi relatif. Kode etik kedokteran,  misalnya, tentu berbeda dengan kode

                etik kewartawanan. Jika yang pertama, dokter dilarang menyampaikan informasi secara
                apa  adanya  terhadap  pasien  yang  terkena  penyakit  kanker  sekaligus  menderita  jantung,

                maka yang kedua, bagi, bagi wartawan justru memiliki kewajiban untuk memberitakan
                sesuatu  itu  apa  adanya,  sesuai  realitas  yang  diketahui  tanpa  ditambah  atau  dikurangi.

                Wartawan  akan  dianggap  melanggar  kode  etik,  jika  mau  menerima  amplop  sekedar

                untuk mengubah kebenaran fakta yang diketahui.
                     Dalam kode etik seorang peneliti atau ilmuwan sebenarnya mirip dengan kode etik

                yang dimiliki wartawan. Seorang peneliti harus memiliki integritas terhadap kebenaran

                yang  diyakini.  Pengingkaran  terhadap  kebenaran  ilmu,  apapun  alasan  yang
                melatarbelakanginya  (kekuasaan,  kedudukan,  uang,  dan  seterusnya)  jelas  merupakan

                dosa besar yang tidak pernah dapat diampuni. Karena itu tidak mengherankan jika kita
                sering mendengar bahwa ‘peneliti boleh salah dan keliru, tetapi tidak boleh berbohong’.

                     Sedangkan  masalah  etika  penelitian  sebenarnya  lebih  merupakan  aturan  tak
                tertulis yang harus dipatuhi oleh peneliti untuk menjaga integritasnya sebagai ilmuwan.

                Baik yang berkaitan dengan prinsip-prinsip dasar bagaimana kebenaran atau objektivitas

                                                                                                       5
                itu harus dijaga, maupun yang berkaitan bagaimana seharusnya penelitian itu dilakukan.
                telah memberikan pedoman praktis terhadap etika penelitian.






                5 |Metopen dengan teknik Scaffolding
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16