Page 21 - Renungan El Bethel - November 2022
P. 21
NG
U
N
BA
M
E
N
T
A
K
E
UG
U
A
T
T
A
M
MEMBANGUN TUGU KETAATAN
Supaya ini menjadi tanda di tengah-tengah kamu. Jika anak-anakmu beetanya di kemudian hari…
Yosua 4:6a
Bacaan: Yosua 4:1-24
a
tu
u
uatu hari saya berada di sebuah tempat yang baru pertama kali saya kunjungi, tiba-tiba
saya tertarik untuk bertanya kepada orang yang tinggal di sana mengenai arti patung yang
S Sdiletakkan di tengah-tengah jalan sebagai penghubung antara wilayah satu dengan wilayah
lainnya. Mereka mengatakan bahwa patung itu merupakan patung pahlawan yang dihormati
oleh penduduk sekitar, sebagai simbol keberanian.
Sebuah patung atau yang disebut tugu, dijadikan sebuah simbol yang menunjukkan suatu
hal yang telah terjadi untuk diingat kembali di masa yang akan datang. Maka muncullah
Tugu Monas sebagai simbol untuk mengenang perjuangan bangsa Indonesia pada tahun
1945, Tugu lainnya adalah Tugu Pahlawan sebagai simbol perjuangan semangat rakyat
Surabaya di tanggal 10 November 1945, dan masih banyak lainnya.
Beberapa hari yang lalu saya teringat tentang sebuah kalimat: “Dulu saya pernah taat
waktu disuruh Tuhan untuk pergi ke suatu tempat untuk melayani di sana”, lagi “Dulu saya
hanya menjemput teman saya yang mau ibadah”, “Dulu saya jalan kaki supaya saya bisa
ibadah”. Kata “Dulu” atau “waktu itu”, menjadi kata yang melekat dalam hati dan mengusik.
Tidak banyak yang puas dengan cerita “dulu” atau “waktu itu”. Tidak banyak yang puas
ketika hanya menceritakan saja kemenangan yang terjadi di waktu lalu. Cerita di waktu lalu
adalah sebuah tugu peringatan yang seharusnya jika diceritakan kembali akan menguatkan
langkah iman kita. Namun, jika sebuah ketaatan dijadikan cerita di waktu yang lalu maka
ketaatan itu tidak berkembang, bahkan akan membuat ketaatan mati.
Yosua 4:1-24, Bangsa Israel bersiap menyeberangi sungai Yordan. Dibawah kepemimpinan
Yosua dan imam Elizar, mereka menyeberang disertai tabut Allah. Selesai menyeberang,
Tuhan berpesan kepada Yosua agar memilih pemimpin-pemimpin dari tiap suku untuk
mendirikan sebuah tugu batu. Setiap suku mengambil batu dari sungai Yordan dan
mendirikan monumen di pantai barat, agar umat tidak melupakan karya Allah. Tanda-
tanda ini diharap menjadi cara untuk pertumbuhan hubungan pribadi dengan Allah. Selain
itu, agar apa yang telah dilakukan oleh Allah itu menjadi warisan berharga bagi generasi
selanjutnya yang akan menetap dan menikmati pemeliharan Allah di tanah perjanjian.
Ketaatan artinya Shema (dalam bahasa Ibrani) yang artinya respon dari mendengar. Jadi
ketika mendengar cerita atau mengingat kembali cerita di waktu lalu, seharusnya membuat SABTU
semakin kuat untuk melangkah dalam iman. Jangan membangun Tugu Ketaatan yang
hanya berhenti di hari ini, namun tuliskan buku cerita ketaatan demi ketaatan yang akan
SABTU
dibaca oleh banyak orang melalui kehidupan kita.
PERENUNGAN 19 N
Ketaatan kecil apa yang kita lakukan di kehidupan sehari – hari?
Apa yang membuat kita berhenti untuk taat?
DOA OVEMB
“Bapa, tolong bantu saya agar terus dapat berjalan dalam ketaatan. Beri kekuatan agar
terus dapat melewati banyak hal yang sulit, dan biar saya melihat sukacita dalam ketaatan
mengiring Engkau. Amin.” ER 2
(Beatrix) 0
2
2