Page 9 - Renungan El Bethel - November 2022
P. 9
G
M
E
AN
G
M
AN
Y
L
I
G
?
A
AP
I
S
SIAPA YANG MEMANGGIL?
Dari Paulus, seorang rasul. Bukan karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus
Kristus dan Allah, Bapa, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,”
Galatia 1:1
Bacaan: Galatia 1:1-24
alam ayat bacaan kita hari ini, kita akan mendapati sebuah cerita singkat dari seorang
al am
Paulus mengenai perjalanannya menjadi seorang rasul. Secara singkat, Paulus menuliskan
D Dperjalanan hidupnya, dari dirinya seorang yang menganiaya pengikut Kristus, hingga dirinya
sendiri memperoleh kasih karunia untuk menjadi pengikut Kristus, bahkan seorang rasul.
1. Paulus menegaskan dengan penuh iman, bahwa dirinya menjadi seorang rasul,
memenuhi panggilan yang dari Tuhan, oleh karena Yesus Kristus dan Allah Bapa. Paulus
dengan penuh keyakinan menyatakan bahwa ia memenuhi panggilannya dalam Tuhan
bukan karena manusia. Bahkan ketika panggilan dari Tuhan tersebut ada dalam hidupnya,
Paulus menegaskan bahwa ia tidak meminta pertimbangan manusia. (ay 1, 15-16)
2. Tampaknya, keyakinan iman bahwa panggilannya berasal dari Tuhan dan ia
mengerjakan keselamatan dan pemberitaan Injil adalah oleh Tuhan, membuat Paulus
hidup dengan iman dan ketaatan penuh kepada Allah. Paulus menyatakan bahwa hidupnya
ialah bagi Kristus, ia melakukan apa yang menjadi kesukaan Allah dan memiliki hidup yang
berkenan kepada Kristus. (Ay. 10)
3. Paulus juga menyatakan bahwa bukan hanya panggilannya saja yang berasal dari
Tuhan, tetapi Injil yang ia percaya dan yang ia beritakan, merupakan Injil dari Tuhan sendiri
dan bukan manusia. Ia percaya bahwa Injil yang ia terima bukan dari manusia dan juga
bukan manusia yang mengajarkannya, melainkan oleh penyataan dari Yesus Kristus.
Dari 3 poin perenungan di atas, kita mendapati sebuah benang merah yang sama, yaitu
bahwa Paulus sangat percaya pada imannya dalam Tuhan. Ia mendeklarasikan imannya,
bahwa panggilannya, pemberitaan Injilnya, perjalanan kerohaniannya, semua adalah
dari Tuhan dan oleh Tuhan, dan bukan oleh manusia. Maka tidak heran jika sampai akhir
hidupnya, Paulus tetap kokoh memegang iman dan kebenarannya dalam Tuhan Yesus.
Meski ia mengalami penderitaan, penolakan, aniaya (tertulis dalam surat-suratnya), namun
Paulus tidak berhenti, ia tidak menyerah, dan setia mengerjakannya sampai akhir. Semua
ini karena ia yakin dan percaya, bahwa semua yang ada dalam hidupnya adalah oleh Tuhan.
Kristus lah yang menjadi alasan untuk dia mengawali panggilan dan menyelesaikan semua.
PERENUNGAN SENIN
Bagaimana dengan kita? Apakah kita benar-benar sadar bahwa Tuhan sendiri yang
memanggil kita dan mengutus kita untuk melakukan pekerjaan-Nya? Atau, justru kita
SENIN
ternyata tanpa sadar mengalami kekecewaan dan kelelahan, karena apa yang manusia
lakukan dalam hidup kita. Jika demikian, jangan-jangan kita lupa, bahwa panggilan dalam 07 N
hidup kita adalah dari Tuhan dan oleh Tuhan. Jika kita menyadari hal ini, maka kita tak akan
pernah berhenti. Amen.
DOA OVEMB
“Tuhan, terus ingatkan kami bahwa Engkaulah yang telah memanggil kami, sehingga kami
tidak berhenti dan terus mengerjakan panggilan kami di dalam-Mu.” ER 2
(Adinda) 0
2
2