Page 31 - Pelatihan Vokasi (Tinjauan Filsafat dan Rekonstruksi Teori) - Andi Amal Hayat
P. 31
dunia kerja. Proporsionalisasi teori dan praktis itu
penting agar pendidikan tidak melahirkan materialism
terselubung ketika terlalu menekankan pada hal
praktis dan juga tidak dapat mengabaikan kebutuhan
praktis masyarakat. Meskipun proporsi teori tetap
diperhitungkan, namun metode praktikal harus
memiliki porsi yang lebih besar.
John Dewey memiliki pandangan berbeda terkait hal
ini yaitu meyakini bahwa tujuan dasar pendidikan
adalah untuk mempertemukan kebutuhan individu
untuk pemenuhan pribadinya dan persiapan menjalani
kehidupan. Siswa pendidikan kejuruan diajari
bagaimana memecahkan masalah secara berbeda-
beda sesuai kondisi individu masing-masing. Dewey
menolak gambaran siswa sebagai individu yang pasif,
dikendalikan oleh tekanan ekonomi pasar dan
eksistensinya dibatasi dalam mengembangkan
kapasitas intelektualnya. Dewey memandang siswa
adalah aktif memburu dan mengkonstruksi
pengetahuan (Iskandar & Syahrir, 2017).
Filosofi ini sejalan dengan filosofi pragmatisme. Miller
(1985) menganjurkan bahwa filosofi pragmatisme
adalah filosofi terefektif untuk pendidikan dunia kerja
(education-for-work). Dalam filosofi pragmatisme
tujuan dari pendidikan vokasi adalah untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan individu seseorang dalam
menyiapkan kehidupannya, menekankan pemecahan
masalah, berpikir tigkat tinggi, dan pembelajarannya
dikonstruksi melalui pengetahuan sebelumnya.
Pendidikan kejuruan dan vokasi bagi kaum pragmatis
adalah penyelarasan akan kebutuhan pekerjaan dan
keterampilan atau kompetensi apa yang dibutuhkan
PELATIHAN VOKASI 24