Page 33 - Pelatihan Vokasi (Tinjauan Filsafat dan Rekonstruksi Teori) - Andi Amal Hayat
P. 33

serta  kepuasan  yang  dibawanya.  Bagi  kaum
                     pragmatis,  yang  penting  bukan  keindahan  suatu
                     konsepsi melainkan hubungan nyata pada pendekatan
                     masalah yang dihadapi masyarakat.

                     Sebagai  prinsip  pemecahan  masalah,  pragmatisme
                     mengatakan  bahwa  suatu  gagasan  atau  strategi
                     terbukti benar apabila berhasil memecahkan masalah
                     yang ada, mengubah situasi yang penuh keraguan dan
                     keresahan sedemikian rupa, sehingga keraguan dan
                     keresahan tersebut hilang. Dalam kedua sifat tersebut
                     terkandung  segi  negatif  pragmatisme  dan  segi-segi
                     positifnya.  Pragmatisme  cenderung  mengabaikan
                     peranan  diskusi,  membatasi  kreativitas,  dan  dapat
                     membuat  manusia  menjadi  alat  kehidupan  semata.
                     Justru  di  sini  muncul  masalah,  karena  pragmatisme
                     membuang       proses    diskusi    sebagai    dasar
                     penggabungan      pikiran   yang   diambil   sebagai
                     pemecahan  atas  masalah  tertentu.  Sedangkan  segi
                     positifnya  tampak  pada  penolakan  kaum  pragmatis
                     terhadap perselisihan teoritis, pertarungaan ideologis
                     serta  pembahasan  nilai-nilai  yang  berkepanjangan,
                     demi sesegera mungkin mengambil tindakan langsung
                     secara tepat dan sistematis.
                     Pragmatisme      sebagaimana       definisi    Miller,
                     menyeimbangkan  kedua  filosofi  esensilisme  dan
                     eksistensialisme  dan  memberi  ruang  ide  baru  yang
                     praktis.    Pragmatisme        tanggap      terhadap
                     perkembangan      inovasi-inovasi   program     yang
                     menyediakan     pendidikan    kejuruan/vokasi   yang
                     terintegarasi dengan kebutuhan tuntutan tempat kerja.
                     Praktisi  pendidikan  untuk  dunia  kerja  (education-for-
                     work)  dapat  menerapkan  filosofi  pragmatisme  atau



                                                 PELATIHAN VOKASI           26
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38