Page 28 - Pelatihan Vokasi (Tinjauan Filsafat dan Rekonstruksi Teori) - Andi Amal Hayat
P. 28
membangun masyarakat sejahtera sekarang dan
masa depan tanpa batas waktu. Pembelajaran vokasi
harus bisa menyentuh keterampilan peserta didik atau
peserta latih yang mempertimbangkan konteks dunia
kerja saat ini dan masa depan sehingga output SDM
yang dihasilkan dapat menyesuaikan diri dengan
perkembangan dunia kerja dengan tidak terbatas
tempat dan waktu.
Pelatihan vokasi merupakan proses pembelajaran
yang mempersiapkan peserta latih untuk memasuki
lapangan kerja. Hal ini berarti pelatihan vokasi
merupakan kondisi nyata yang dibentuk untuk
mewujudkan pengetahuan yang sesuai dengan nilai-
nilai yang diharapkan dalam bekerja. Dengan
demikian, dalam penyelenggaraan pelatihan vokasi,
kurikulum pelatihan vokasi selayaknya disusun sesuai
kenyataan yang dibutuhkan untuk bekerja, metode
dalam proses belajar mengajar (dalam arti
epistemologi) juga disesuaikan dengan kondisi seperti
bekerja, dan memiliki nilai hasil (dalam arti axiologi)
yang diharapkan sesuai dengan tuntutan pasar kerja.
Berdasarkan pemikiran para philosopher realisme dan
pragmatisme, rumusan prinsip dasar pendidikan
vokasi dapat dinyatakan sebagaimana dirumuskan
Kuvaas (2011) bahwa dalam penyelenggaraan
pendidikan vokasi terdapat tiga prinsip dasar yang
perlu diperhatikan, yaitu peserta didik (people),
program, dan proses.
Diadopsi dari pendapat Miller (1985) tentang beberapa
prinsip peserta didik dalam pendidikan vokasi, maka
pelatihan vokasi juga memiliki prinsip yang sama, yaitu
(a) pelatihan vokasi dapat diakses oleh semua orang,
(b) individu yang ingin memiliki keterampilan khusus
PELATIHAN VOKASI 21