Page 99 - Pelatihan Vokasi (Tinjauan Filsafat dan Rekonstruksi Teori) - Andi Amal Hayat
P. 99
cenderung verbalis dan kurang memiliki daya terap,
saat ini lebih ditekankan pada aspek kompetensi
dan target keterampilan.
Hasil dari pelaksanaan Identifikasi Kebutuhan
Pelatihan (IKP) dianalisa oleh pelaksana pelatihan
dengan menghadirkan fasilitator yang kompeten
untuk dirancang menjadi sebuah rancangan
kurikulum. Pelatihan diselenggarakan dengan
tujuan agar tidak ada diskrepansi pada kompetensi
yang diharapkan dari peserta pelatihan.
Tahapan penyusunan kurikulum pelatihan berbasis
kompetensi dimulai dari merumuskan Standar
Kompetensi Jabatan (SKJ). Kompetensi apa saja
yang harus dimiliki calon peserta diklat diidentifikasi
pada tahap ini. Tahapan selanjutnya adalah
merumuskan program pelatihan sesuai dengan
dikrepansi kompetensi pegawai yang disebabkan
oleh kesenjangan pengetahuan, keterampilan, dan
sikapnya. Jika program diklat sudah ditentukan,
maka langkah berikutnya adalah menentukan
tujuan pelatihan.
Tujuan pelatihan yang juga disebut tujuan kurikuler
kompetensi dirumuskan dari satu atau beberapa
kompetensi yang diharapkan dapat dicapai peserta
setelah mengikuti pelatihan. Tujuan ini ini dibagi
menjadi 2 (dua) yakni Tujuan Instruksional Umum
(TIU) yang merupakan kompetensi umum yang
diharapkan dicapai peserta setelah mengikuti diklat
dan Tujuan Instruksional Khusus (TIK) yang
merupakan kompetensi khusus sebagai rincian
(jabaran) dari kompetensi umum yang telah
ditetapkan sebelumnya. Tahapan berikutnya
PELATIHAN VOKASI 92