Page 22 - E Modul Reproduksi Manusia
P. 22
Gambar 8. Kelenjar Prostat
Sumber: https://www.google.com/image-kelenjar-prostat.html
Prostat adalah kelenjar eksokrin pada sistem reproduksi binatang
menyusui jantan. Fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan dan
menyimpan sejenis cairan yang menjadi dua pertiga bagian dari air mani.
Prostat berbeda-beda dari satu spesies ke spesies lainnya dalam hal anatomi,
kimia dan fisiologi.
Kelenjar prostat berfungsi menghasilkan cairan keputih-putihan, sedikit
asam (pH 6,5) dan mengandung beberapa zat yaitu: 1) asam sitrat yang
digunakan untuk menghasilkan energi (ATP); 2) beberapa enzim, yaitu
pepsinogen, lisozim, dan amilase; 3) seminal plasmin yang berfungsi sebagai
antibiotik untuk membunuh bakteri dalam saluran reproduksi.
Tahukah Kamu?
Pada laki-laki tertentu yang berumur sekitar 50 tahun, kelenjar prostat dapat
mengalami pembesaran, dari ukuran sebesar buah kemiri menjadi seukuran
buah jeruk lemon, dikenal dengan benign prostatic hyperlasia (BPH). BPH
merupakan kelainan yang menyebabkan saluran uretra menjadi kecil dan sulit
untuk mengeluarkan urin. BPH berbeda dengan kanker prostat. Pada umumnya
kanker prosta berkembang di bagian luar dari kelenjar prostat, sedangkan BPH
yang berkembang adalah bagian dalam kelenjar prostat.
c) Kelenjar Cowper
Kelenjar Cowper atau kelenjar bulbouretral (bahasa Latin: glandulæ
bulbourethrales) ialah sepasang kelenjar kecil eksokrin yang terdapat pada
sistem reproduksi pria. Kelenjar Cowper terletak di belakang samping
(posterior-lateral) bagian uretra yang bermembran di dasar penis. Kelenjar ini
homolog dengan kelenjar Bartholin pada wanita.
Kelenjar Cowper menghasilkan cairan preseminal atau cairan
praejakulasi (dalam bahasa Arab disebut “mazi”), yaitu cairan transparan,
tidak berwarna, kental yang dikeluarkan dari uretra ketika terjadi peningkatan
hasrat seksual, sebelum terjadi ejakulasi. Cairan ini membantu melubrikasi
uretra agar dapat dilalui spermatozoa, dan membantu menyingkirkan sisa urin
serta benda asing lainnya.
Kelenjar Cowper menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa yang
berfungsi melindungi sperma dengan cara menetralkan urin yang memiliki pH
asam yang tersisa dalam uretra serta melapisi uretra sehingga mengurangi
sperma yang rusak selama ejakulasi. Sperma yang dihasilkan testis akan
bercampur dengan getah-getah yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar
13