Page 247 - modul pelatihan meri
P. 247
berfokus pada penilaian-mandiri guru terhadap level penggunaan
teknologi (misalnya, Keller, Bonk, & Hew, 2005; Knezek &
Christiansen, 2004), dan Tabel 1 memberikan sebuah ringkasan yang
paling banyak digunakan dari survei ini. Berikut diberikan gambaran
pengembangan kerangka TPACK, peneliti mulai bekerja pada
masalah menilai tingkat TPACK calon guru dan guru. Survei ini
menekankan tingkat pengetahuan penilaian- mandiri guru untuk
masing-masing domain TPACK. Usaha-usaha sebelumnya untuk
mengukur TPACK termasuk Koehler dan Mishra (2005), yang
menggunakan sebuah survei untuk melacak perubahan persepsi guru
tentang konten, pedagogi, dan teknologi. Meskipun mereka mampu
membangun dan mendokumentasikan perubahan persepsi guru
tentang pemahaman mereka, pendekatan ini mengandalkan survei
khusus untuk pengalaman unik mereka saja, dan dengan demikian
tidak digeneralisasikan untuk konteks lain,untuk tujuan
pengembangan profesionalitas.
Koehler, Mishra, dan Yahya (2007) juga telah menggunakan
pendekatan berdasarkan analisis wacana (discourse analysis) untuk
melacak perkembangan TPACK. Menganalisis percakapan guru yang
bekerja dalam tim, mereka telah melacak perkembangan masing-
masing tujuh komponen TPACK. Namun demikian pendekatan ini,
memakan waktu yang cukup banyak dan membutuhkan metodologi
khusus untuk konteks yang unik di mana itu digunakan. Angel dan
Valanides (2009) telah meneliti penggunaan penilaian kinerja yang
ditanamkan pada urutan pembelajaran. Para peneliti menggunakan
penilaian diri (self-assesment), penilaian sejawat (peer assesment),
dan penilaian ahli (expert assesment) desain-berdasarkan kinerja
(design-based performance) sebagai penilaian formatif dan sumatif
dari pemahaman guru. Secara khusus, penilaian ahli menilai sejauh
Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis ‘TPACK’ 239