Page 67 - Bersama Hadapi Bencana
P. 67
5-6 mendominasi daerah pada 1960- antarmuka subduksi dan intra-lempeng.
2005. Catatan kejadian gempa dengan Dampak dari subduksi pada Pulau Jawa
magnitudo kurang dari 5 SR juga meningkat menyebabkan munculnya sesar-sesar
setelah tahun 2000. Peningkatan lokal, seperti Sesar Cimandiri, Sesar
jumlah pencatatan gempa kemungkinan Lembang, Sesar Baribis, Sesar Citanduy,
terjadi seiring berkembangnya kualitas dan Sesar Opak.
instrumentasi dan jaringan pendeteksi
gempa serta sistem dokumentasi. Jenis gempa bumi laut dangkal dengan
kedalaman di bawah 60 km tersebar
Seperti yang dikutip dari WinITDB, di antara pantai selatan Jawa dan Bali
sepanjang 1800-2006, telah terjadi 9 kali sampai ke palung samudra. Beberapa
kejadian tsunami di selatan Jawa-Sumba. klaster kecil terdapat di daratan Pulau
Kejadian tsunami terakhir menurut data Jawa, yaitu di sepanjang jalur Sesar
tersebut terjadi pada 18 Juli 2006, yang Cimandiri, Sesar Garut Selatan, Sesar
diduga bukan disebabkan oleh gempa Opak dan di selatan Bojonegoro atau di
secara langsung melainkan longsor setelah utara Nganjuk. Sementara itu, terdapat
gempa. Kejadian tsunami dengan korban pula klaster kecil di Selat Sunda di sekitar
jiwa terbesar terjadi pada tanggal 17 Juli Gunung Anak Krakatau, di timur Pulau
2006 di Pangandaran dengan korban jiwa Madura dan di timur laut Bali, tepatnya 20
mencapai 2970 orang dan tinggi tsunami km di utara Gunung Agung. Sedangkan
mencapai 10 meter. Kejadian tsunami gempa dengan kedalaman menengah
lain yang mencatat korban jiwa adalah yakni antara 60-300 km, umumnya
Tsunami Banyuwangi tanggal 13 April tersebar dari mulai laut selatan Jawa
1984 yang menimbulkan korban sebanyak hingga dibawah Pulau Jawa. Gempa bumi
250 orang. Sampai sekarang daerah dalam (lebih dari 300 km) terjadi pada
selatan Jawa memang menjadi daerah bagian dalam lempeng yang menunjam
rawan gempa dan tsunami. Secara teknis dibawah Laut Jawa. Gempa-gempa ini
kondisi ini terjadi karena tektonik regional terjadi diantara Karawang dan Indramayu,
Pulau Jawa terutama dikontrol oleh zona di utara Demak, Kudus dan Jepara, serta
subduksi tegak lurus antara Lempeng di utara Pulau Madura. Berdasarkan
Samudera Hindia dan Lempeng Kontinen penyebabnya, beberapa klaster gempa
Eurasia di Selatan Pulau Jawa (Bock dkk., bumi tersebut disebabkan oleh gempa
2003). Proses subduksi menyebabkan bumi subduksi, gempa bumi intra-lempeng
terjadinya gempa-gempa pada bidang dan gempa bumi akibat sesar-sesar lokal
BERSAMA HADAPI BENCANA
SERIAL BUKU PROYEK PRAKARSA KETANGGUHAN BENCANA INDONESIA (IDRIP) TAHUN 2021-2025 65
PENGUATAN KAPASITAS DAN SOLIDARITAS DALAM MANAJEMEN BENCANA

