Page 24 - CERPEN_GURU_NELLY_SDN WONOKUSUMO IV
P. 24
GADIS DESA MENGGAPAI CITA CITA
Titi Elly Ernawati, S.Pd.i
Seorang anak yang tinggal di sebuah desa terpencil, sebut saja Lili. Tinggal
bersama kakek dan nenek. Petani yang selama ini menekuni hidupnya. Kedua orang tua
bekerja sebagai penjahit tas di kota. Pada saat ini Lili masih duduk di bangku SD tepatnya
kelas 4. Ia mempunyai cita cita ingin menjadi seorang guru.
Setelah lulus dari bangku SD Lili memutuskan ikut dengan kedua orang tuanya
untuk sekolah di kota. Kedua orang tua Lili tinggal di sebuah rumah kontrakan yang kecil
berukuran 3x4 yang temboknya dilapisi kertas semen. Sungguh sangat memprihatinkan.
Lili begitu bahagia dapat berkumpul dengan ayah ibu dan adiknya. Tak lama setelah itu
ayah Lili dapat membeli rumah sendiri dan akhirnya mereka pindah dari kontrakan itu.
Siapa yang menyangka kerja sebagai penjahit tas yang gajinya tidak seberapa dapat
membeli rumah di kota. Tanpa diketahui ayah Lili, Ibunya bekerja di sebuah gudang dekat
dengan kontrakan memilah polo yaitu salah satu bumbu dapur yang biasanya di gunakan
untuk membuat kuah.
Di kota Lili di daftarkan di sebuah sekolah MTs, karena bapak bilang “pondasi
awal anak adalah agama” Sekolah di MTs, salah satu usaha orang tua karena kurang dapat
mengikuti dalam pelajaran dikarenakan waktu di desa, pelajaran agamanya hanya
seminggu sekali. Ayah begitu sangat menyayangi Lili, mungkin selama 6 tahun Lili tidak
tinggal bersama dengan orang tuanya.
Tak terasa sudah tiga tahun telah berlalu Lili sudah beranjak remaja dan duduk di
bangku SMA. Saat duduk di bangku SMA. Lili mengikuti ekstra kulikuler PMR. Ayahnya
ingin kelak anaknya dapat menjadi seorang guru yang ilmunya dapat bermanfaat untuk
banyak orang.
“Keluarga ini belum ada yang mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi”,
gumam pak Gozali.
Lili begitu sayang pada kedua orang tuanya. Saat masih duduk di bangku SMA,
dimanfaatkan sambil mengajar les anak-anak di sekitar rumah. Lili begitu semangat
dalam bersekolah walaupun tidak ada biaya. Usai lulus dari bangku SMA Lili tIdah
langsung melanjutkan kuliah karena terhambat masalah biaya.
21