Page 27 - E-SUPLEMEN PADA MATERI PENCEMARAN AIR 2022_TYA DANIELA
P. 27
E-SUPLEMEN PENCEMARAN AIR
D. Dampak Penggunaan Zat Warna
Gambar 14. Dampak Penggunaan
Pewarna Sumber : Dokumen Pribadi
Zat warna yang digunakan pada umumnya beragam jenis dan golongannya
tergantung dari jenis seratnya. Zat warna yang digunakan berdasarkan aktivitas
masyarakat setempat adalah pewarna jenis direct dyes. Sifat pewarna direct adalah larut
dalam air, sehingga dapat langsung digunakan dalam proses pencelupan. Pewarna jenis
ini relatif murah dan mudah pemakaiannya. Pewarna direct merupakan pewarna tekstil
dengan komposisi 87% azo tanpa logam, 5% azo kompleks logam, 5% stilbene, oksazin
1%, dan zat lain-lainnya 1%. Zat warna sintetis yang memiliki struktur aromatik akan
sulit dibiodegradasi. Air buangan atau limbah industri yang dihasilkan masih
mengandung bahan pewarna atau bahan penyusunnya seperti struktur azo, gugus
benzene, hidroksi, dan amina atau thiol dari polimer. Dalam proses pewarnaan dihasilkan
sekitar 10-50% limbah zat warna, yang pada akhirnya masuk ke lingkungan. Zat warna
sintetis merupakan zat yang dibuat sebagai zat yang tetap stabil (tahan) oleh panas,
pencucian, dan serangan mikroba. Oleh karena itu, zat warna tidak dapat terdegradasi
secara biologis dengan pengolahan konvensional. Sementara, logam berat yang terdapat
dalamnya bisa menyebabkan mutagenik, tetragenik, iritasi, tumor, kanker, dan kematian.
Substansi ini ditambah, polutan utama dalam limbah tekstil bewarna, yakni Biological
Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) tinggi, serta mengandung
logam berat. Logam berat tersebut antara lain adalah Cu, Ni, Cr, Hg, dan Co. Penyebab zat
warna mengandung logam berat karena digunakan sebagai katalis selama proses
pembuatan zat warna dan sebagian zat warna mempunyai logam didalamnya sebagai
bagian dari molekul zat warna tersebut seperti yang terdapat pada tabel.
20