Page 26 - BUKU AJAR SKRIPSI
P. 26
sendiri, hingga pada suatu hari aku menemukan jati diri
ku, secercah cahaya menuju jalan impianku.
“Hoam..” mataku terasa segar kembali setelah tertidur
cukup lama, aku pun segera beranjak lalu mengambil
handuk diatas mejaku, saat itu aku sedang memikirkan
ekskul apa yang kuminati agar aku bisa aktif dikegiatan
sekolah.
“Hmm..gimana kalo Pecak Silat kayaknya bakal keren
deh, Dipikir-pikir sih katanya berbahaya tapi..tidak salah
untuk dicoba dulu” gumamku dalam hati sambil
membasuh badanku, setelah mandi akupun bersiap
memakai seragam dan segala perlengkapannya.
Saat aku hendak turun ke ruangtamu tiba-tiba ada
seseorang berbaju hitam dan menyeramkan. Ia
menggedor-gedor pintu rumahku, segera kutelepon
orangtuaku “Bumi kenapa nak?” kata Bunda dengan raut
wajah khawatir.
Lalu datang ayah sambil berkata tegas “ Bumi cepat kamu
pergi ke kamar ayah dan bunda ada urusan kamu tidak
usah ikut campur.” Dengan rasa penasaran aku
mendengar percakapan ayah dan bunda dari bawah kursi
dekat jendela ruang tamu rumah ku.
“Saya akan kembali lagi kesini bulan depan jika kalian
tidak membayar hutang, siap saja keluarga kalian tidak
akan tenang!.” Kata orang berbaju hitam dan
menyeramkan itu diiringi suara pintu yang menutup
dengan keras.
Jantungku terasa berdegup kencang takut terjadi sesuatu
pada kedua orang tua ku. Sebelum menghampiri ayah dan
bunda aku mendengar sedikit percakapan mereka, terlihat
bunda yang terduduk lemas sambil sesekali menyeka air
11