Page 72 - E-MODUL BERBASIS LEARNING CYCLE 8E PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
P. 72
Sumber: Ruangguru.com
Gambar 15. Tekanan Osmotik
Gambar (a) menunjukkan kondisi sistem sebelum terjadinya
osmosis. Setelah beberapa saat, peristiwa osmosis akan terjadi dengan
sendirinya seperti pada gambar (b) sehingga tinggi larutan akan
bertambah. Hal ini disebabkan oleh konsentrasi zat terlarut dalam
pelarut murni lebih encer (kecil) daripada larutan, sehingga aliran
akan terjadi dari pelarut murni ke larutan. Peristiwa osmosis ini akan
terus berlanjut hingga jumlah partikel air pada kedua sisi sama.
Perpindahan air ini dapat dicegah dengan menggunakan suatu gaya.
Gaya yang dapat menghentikan proses osmosis ini disebut tekanan
osmotik. Tekanan osmotik dapat berupa tekanan yang berasal dari
luar seperti pada gambar (c) atau tekanan hidrostatik larutan alami
seperti pada tumbuhan atau pembuatan teh menggunakan teh celup.
Jika tekanan yang lebih besar daripada tekanan osmotik diberikan,
maka molekul pelarut yang telah berpindah ke larutan akan kembali
ke pelarut murninya. Peristiwa ini dikenal dengan istilah osmosis
balik. Amati video 7 untuk menambah pemahamanmu mengenai
osmosis dan osmosis balik.
Video 7:
Ilustrasi Osmosis dan Osmosis Balik
Sumber: https://youtu.be/4RDA_B_dRQ0
Pemahaman mengenai konsep osmosis ini sangat diperlukan
terutama dalam bidang kedokteran. Misalnya, dalam pemberian
nutrisi bagi pasien melalui infus. Larutan infus harus memiliki
tekanan osmotik yang sama dengan tekanan osmotik darah. Tekanan
osmotik darah pada suhu 25 C adalah 7,7 atm. Oleh karena itu, jika
O
72